Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) bersama dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengadakan pertemuan dalam rangka koordinasi Tim Pengendali Inflasi (TPI) Pusat dan Daerah, Senin (22/1) lalu. Pertemuan tersebut, merupakan pertemuan TPI Pusat dan TPI Daerah perdana di tahun ini.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, BI dan pemerintah telah mencanangkan inflasi di tahun ini sebesar 3,5% plus minus 1%. Untuk bisa mencapai target itu lanjut dia, TPI Pusat dan Daerah berkomitmen untuk menjaga inflasi pangan yang bergejolak (volatile food) agar tidak melebihi angka 4%-5%.
"Kita harus jaga itu. Jadi kami canangkan 2018 supaya bisa 3,5% plus minus 1% kami jaga volatile food," kata Agus di Gedung MUI, Rabu (24/1).
Sebab lanjut Agus, TPI melihat sejumlah beberapa harga komoditas pangan perlu diwaspadai di tahun ini. Misalnya, beras, cabai, dan bawang.
Agus menggambarkan, tahun lalu pihaknya bersama dengan pemerintah pusat dan daerah juga menjaga inflasi volatile food agar tidak melebihi angka 4%-5%. Realisasinya, inflasi volatile food sepanjang 2017 sebesar 0,71%, jauh di bawah yang ditargetkan. Bahkan, angka itu merupakan angka inflasi volatile food selama 14 tahun terakhir.
Dalam pertemuan itu, BI dan pemerintah juga sepakat untuk melakukan koordinasi apabila pemerintah ingin mengambil kebijakan yang berhubungan dengan harga yang diatur pemerintah (administered prices).
Tak hanya itu, dalam pertemuan tersebut TPI juga sepakat akan berkoordinasi meyakinkan bahwa peran TPI Pusat dan Daerah akan diatur melalui Keputusan Presiden (Keppres), dari yang sebelumnya hanya diatur melalui nota kesepahaman (MoU).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News