Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Indo Asia Ground Utama, selaku pengurus izin pendaratan dan penerbangan Sukhoi Superjet 100 menyatakan, pihaknya hanya memberikan izin demo flight atau penerbangan demo dalam rangka perkenalan dan promosi pesawat pabrikan Rusia tersebut.
Dalam surat yang diurus disebutkan, demo flight yang artinya aksi penerbangan tersebut, tidak mengikutsertakan penumpang ataupun undangan untuk terbang bersama dalam pesawat. Namun pada kenyataannya, yang dilakukan adalah joy flight yang artinya penerbangan dengan suka cita yang mengikutsertakan undangan sebagai penumpang dalam penerbangan ini.
Hal ini disampaikan oleh Manajer Operasional PT Indo Asia, Agung Baktiono, dalam rapat dengan pendapat di komisi VI DPR RI hari ini (28/5). Menurut Agung, izin penerbangan dan pendaratan pesawat Sukhoi Superjet 100 tersebut hanyalah demo flight bukan joy flight.
"Pihak Rusia minta izin demo flight. Mungkin ada perbedaan pemahaman antara pihak Rusia dengan Indonesia. Pihak sana (Rusia) mungkin beranggapan demo flight adalah joy flight. Saya juga baru tahu kalau demo flight berbeda dengan joy flight, setelah terjadinya peristiwa kecelakaan ini," tutur Agung dalam rapat dengar pendapat umum dengan Komisi V di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/5).
Demo flight maupun joy flight ini tidak diatur secara detail dalam Undang-Undang nomor 1 tahun 1999 mengenai penerbangan. Dalam UU itu sendiri, yang diatur adalah mengenai market promosi pesawat terbang.
Selain itu Agung juga menyebutkan. pihaknya tidak mengurus izin melakukan demo flight bagi pesawat Sukhoi Superjet 100 dengan nomor seri 97004, yang terbang dan kemudian jatuh di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Agung menyebutkan, pihaknya melayangkan izin untuk melakukan pendaratan dan penerbangan Sukhoi Superjet 100 dengan nomor seri 97005.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News