kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Izin mudah, investasi sektor ESDM akan melesat


Senin, 30 Januari 2017 / 15:43 WIB
Izin mudah, investasi sektor ESDM akan melesat


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kontribusi realisasi investasi nasional di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) diperkirakan mencapai sekitar 20% hingga 50% dari target nilai penanaman modal pada tahun ini hingga tahun-tahun mendatang. Pasalnya, sektor ini terdiri dari bisnis yang besar dan padat modal yakni migas, listrik dan smelter.

"Pada 2017, 2018 dan seterusnya, kalau perkiraan saya pribadi 20% hingga 50% dari total investasi nasional. Tahun ini target investasi nasional kita Rp 678 triliun. Berarti kalau 20% ya Rp 140 trilun, kalo 50% ya Rp 340 triliun. Ini target realisasi di sektor ESDM,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong usai peluncuran layanan investasi ESDM 3 jam (ESDM3J) di Jakarta, Senin (30/1).

Thomas mengatakan, dalam lima tahun terakhir, komposisi investasi dari sektor ESDM berkisar di level 21% dari total investasi yang masuk ke Indonesia. Tercatat investasi sektor ESDM yang ada di BKPM tahun 2012-2016 (di luar kegiatan hulu migas) sebesar Rp 490 triliun.

Selain itu, berdasarkan data top 100 proyek di penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) BKPM, investor yang sudah mendaftar berinvestasi di sektor ESDM dengan business plan listrik dan migas pada tahun 2016 pun cenderung meningkat.

“Ini berdasarkan data izin prinsip atau investor yang sudah daftarkan dengan bisnis plan. Nilainya saya kira Rp 200 triliun,” ujarnya.

Investor tersebut menurut Thomas banyak berasal dari Jepang, Tiongkok, AS, dan sebagian dari Eropa. “Urutannya yang terbanyak adalah Jepang, Tiongkok, lalu AS,” ucapnya.

Sedangkan dari sisi pengusaha lokal juga hampir semua pemain yang sudah di sektor listrik melakukan ekspansi. “Ekspansi di lahan sebelah, biasa mereka kan beli lahan ekstra kalau bikin pembangkit. Sekarang banyak pemain yang mencanangkan ekspansi,” ujarnya.

Asal tahu saja, pada tahun anggaran 2016, realisasi investasi di sektor ESDM mencapai Rp 347,8 triliun atau setara dengan US$ 26,76 miliar.

Rinciannya, sektor ketenagalistrikan menyumbang sebanyak Rp 229,4 triliun, sektor pertambangan batubara sebesar Rp 71,4 triliun, sektor pertambangan logam mulia sebesar Rp 67,4 triliun, pertambangan logam lainnya selain besi sebesar Rp 38,8 triliun, jasa pertambangan migas sebesar Rp 21,3 triliun, dan sektor ESDM lainnya sebesar Rp 61,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×