Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Presiden Joko Widodo menerima Co-Chair and Trustee of the Bill and Melinda Gates Foundation, Melinda Gates, di ruang tunggu Suma I, Pangkalan TNI AU, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (23/3/2017). Presiden Jokowi dan istri pemilik Microsoft Bill Gates itu berkomunikasi sebelum Presiden bertolak ke Kota Batam untuk melaksanakan kunjungan kerja.
Dalam pertemuan tersebut, Bill and Melinda Gates Foundation berkomitmen membantu Pemerintah Indonesia mencapai target sebesar 75% masyarakat yang dapat mengakses keuangan inklusif. Sebelumnya, majalah Forbes menempatkan Bill Gates sebagai orang terkaya sedunia dengan kekayaan US$ 86 miliar pada tahun 2016.
"Diskusinya dengan Bapak Presiden soal apa yang mereka bisa bantu. Salah satunya di bidang keuangan inklusif," ujar Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Darmin Nasution sesaat setelah pertemuan berakhir.
Diketahui, jumlah warga negara Indonesia yang sudah dapat mengakses keuangan inklusif baru sebesar 36%. Pada 2019 mendatang, pemerintah menargetkan jumlah tersebut meningkat menjadi 75%.
Sementara itu, konsultan Bill and Melinda Gates Foundation di Indonesia, Inke Maris, menambahkan bahwa pihaknya sangat tertarik membantu pemerintah mewujudkan keuangan inklusif pada warganya, terutama masyarakat pedesaan.
"Bill and Melinda Gates Foundation melihat strategi nasional Presiden Jokowi adalah sebuah kemajuan yang luar biasa dibandingkan negara lain sehingga Indonesia terpilih menjadi prioritas kami," ujar Inke.
Bill and Melinda Gates Foundation sendiri sebelumnya sudah mendorong kebijakan keuangan inklusif di berbagai negara, misalnya di Bangladesh, India, Pakistan, Uganda dan Nigeria. Meski demikian, Inke belum bisa memaparkan bantuan seperti apa yang akan dikerjakan pihaknya.
Bill and Melinda Gates Foundation akan mengkaji terlebih dahulu bagaimana kondisi masyarakat di Indonesia yang belum dapat mengakses keuangan inklusif agar bantuan yang diberikan tepat sasaran.
"Indonesia tentunya berbeda dengan negara-negara di Afrika atau lainnya. Jadi harus dilihat dulu bagaimana perkembangannya di sini dan ke arah mana perkembangannya yang kira-kira terbaik. Masih pada tingkat itu," ujar Inke.
(Fabian Januarius Kuwado)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News