Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Jajaran Polri relatif mampu mengatasi kecelakaan lalulintas di musim mudik 2014, sehingga jumlah korban menurun hingga 15%. Namun Polri tidak mampu mengatasi kemacetan lalulintas. Akibatnya, kemacetan parah terjadi di sepanjang jalur mudik di Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali.
Demikian evaluasi Ind Police Watch (IPW) terhadap kinerja Polri di musim mudik 2014. IPW memberi apresiasi terhadap kinerja jajaran Polri yang melakukan pagar betis di daerah-daerah rawan. Hujan dan panas tidak menyurutkan polisi dalam mengatur arus mudik. Namun kemacetan parah pada musim mudik tahun ini membuat jajaran Polri tidak berdaya.
Umumnya polisi menunjukkan sikap simpati di jalur mudik. Polisi penjebak dan pungli hanya terlihat di jalur timur Sumut ada empat titik dan jalur Sumbar dari Riau empat titik.
Tahun 2014 kemacetan arus mudik terlihat sangat parah dibanding 2013. Volume kendaraan yang tidak terkendali membuat kemacetan makin tidak terkendali. Kenaikan jumlah kendaraan bermotor 11 persen per tahun makin menunjukkan dampaknya pada arus mudik 2014. Sebanyak 104 juta kendaraan bermotor bergerak di seluruh Indonesia, yang 75%-nya memadati jalur mudik.
"Tak heran, di Pelabuhan Gilimanuk, Bali antre untuk masuk feri mencapai 5 jam. Kemacetan parah terjadi di Jalan Lintas Sumut-Aceh, tepatnya di Tandem Langkat, kendaraan hanya bergerak 2 km selama 5 jam. Dua pos polisi yang ada di kawasan itu seakan tidak bermanfaat," ungkap Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Kemacetan tidak terkendali juga terjadi di Kali Abang, Kebumen mengarah ke Cilacap, Jateng. Selama 3 jam kendaraan hanya bergerak 2 meter. Kemacetan puluhan kilometer terlihat di banyak jalur mudik.
Ke depan, pemerintahan baru sudah saatnya melakukan pengendalian dan moratorium terhadap industri kendaraan bermotor. Jika tidak, kemacetan parah akan terjadi, jalur-jalur ekonomi stagnan, ekonomi biaya tinggi terjadi di jalanan, subsidi BBM tidak terkendali, dan polisi akan frustrasi dalam cengkraman kesemrawutan lalulintas, terutama di musim mudik. (Dewi Agustina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News