Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
TASIKMALAYA. Jumlah kendaraan arus balik melalui jalur Selatan, Jawa Barat, terus meningkat sejak pagi sampai petang ini, Jumat (1/8/2014).
Kemacetan panjang terjadi mulai Rajapolah sampai simpang Pamoyanan, Pagerageung, Tasikmalaya, dari arah Timur ke Barat. Sedangkan memasuki kawasan Tanjakan Gentong, terlihat kepadatan kendaraan meski masih bisa melaju secara perlahan.
“Macet parahnya sampai ke daerah ini (Simpang Pamoyanan, red), tadi mulai dari Rajapolah yang ada jembatan layang,” jelas Rohman (42), salah seorang pemudik yang hendak pulang ke Bandung, Jawa Barat, Jumat petang.
Berdasarkan pantauan selama menyusuri jalur utara Tasik sampai ke Limbangan, Garut, sejak pagi sampai petang ini peningkatan volume kendaraan terus terjadi di jalur ini.
Bahkan, memasuki beberapa persimpangan, seperti di Ciawi, Jamanis, Pagerageung, Pamoyanan, Gentong, Malangbong, Lewo, sampai ke Limbangan, kemacetan terjadi dua arah.
Kendaraan roda dua pun nyaris tak bisa bergerak akibat seluruh badan jalan terhalang antrean kendaraan yang selalu ingin mendahului. Baru setelah beberapa petugas kepolisian mengatur kendaraan, secara perlahan-lahan antrean kendaraan mulai terurai.
Dengan kondisi seperti ini, arus balik pun dialihkan ke jalur alternatif Singaparna-Garut-Bandung. Kendaraan yang datang dari Jawa Tengah melewati Ciamis dan Tasik, sebagian dialihkan ke jalur alternantif tersebut. Hal itu untuk mengurai kemacetan parah yang terjadi di jalur utama Selatan sampai sore ini.
“Ya, pengalihan arus balik dari kemarin dibuang ke jalur Singaparna berlanjut ke Garut. Jalur Singaparna sejak siang tadi mulai padat merayap,” ungkap Kepala Satlantas Polres Tasikmalaya, AKP Anton Purwanto, di sela-sela mengatur arus lalu lintas di Simpang Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna.
Terus meningkatnya volume kendaraan memasuki arus balik ini sesuai dengan prediksi kepolisian melalui Kepala Kakorlantas Polri, yang menyebutkan puncak arus balik di jalur ini akan terjadi pada Jumat dan Sabtu besok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News