Reporter: Herlina KD | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Masuknya Indonesia dalam peringkat layak investasi alias investment grade rupanya tak menjamin Indonesia dengan mudah menarik pinjaman dari investor Jepang.
Buktinya, investor Jepang masih butuh jaminan jika Indonesia menerbitkan Samurai Bond lagi. Oleh karena itulah, pemerintah memutuskan untuk mempertimbangkan lagi menerbitkan Samurai Bond tersebut.
Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan mengungkapkan, semula pemerintah berniat menerbitkan Samurai Bond pada kuartal II. "Kemungkinan penerbitannya mundur ke semester II, atau bisa saja tertunda," ujar Rahmat, Senin (19/3).
Rahmat menuturkan, meski Indonesia sudah masuk investment grade, rupanya investor asal Jepang masih konservatif. Investor, kata Rahmat masih ingin Indonesia memanfaatkan penjaminan dalam penerbitan Samurai Bond, yang selama ini dilakukan oleh JBIC (Japan Bank for International Cooperation).
Sayangnya, biaya penjaminan alias guarantee fee yang ditawarkan JBIC justru naik jumlahnya. "Kita masih menjajaki dengan JBIC (mengenai penjaminan), tetapi belum ada komitmennya," tutur Rahmat.
Meski ada rencana menunda penerbitan Samurai Bond, tetapi Rahmat memastikan tahun ini pemerintah tetap menerbitkan sukuk global. "Kalau sukuk global pasti terbit tahun ini, mungkin di semester I," tambah Rahmat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News