kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

April, pemerintah berencana terbitkan Samurai Bond


Selasa, 24 Januari 2012 / 21:47 WIB
April, pemerintah berencana terbitkan Samurai Bond
Han dan Dominc Toretto di film Fast and Furious 9.


Reporter: Herlina KD | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Setelah global bond, pemerintah akan menerbitkan samurai bond untuk memenuhi pembiayaan APBN 2012. Rencananya, pemerintah akan menerbitkan samurai bond pada April atau sekitar kuartal kedua 2012.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto mengungkapkan, perlunya penerbitan samurai bond pada tahun ini, karena pemerintah memiliki utang dalam denominasi yen yang akan jatuh tempo di tahun ini. "Jadi kalau kita bayar utang yen dengan menggunakan yen itu akan lebih bagus," katanya Selasa (24/1).

Sayangnya, Rahmat belum merinci berapa besar jumlah utang dalam denominasi yen yang akan jatuh tempo pada tahun ini. Hanya saja, dia menyebut, di antara portofolio utang valas pemerintah, utang dalam denominasi yen sekitar 41%. "Tapi, kalau dibandingkan dengan total utang kita (dalam rupiah dan valas), maka utang dalam bentuk yen sekitar 20% dari total utang, jadi cukup besar," urainya.

Selama ini sebagian besar utang dalam bentuk yen digunakan untuk membiayai proyek.

Rahmat menjelaskan, pemerintah akan menghindari penerbitan samurai bond pada Mei, karena pada saat itu di Jepang ada golden week dan banyak musim libur. "Jadi antara April atau setelah Mei. Kita maunya April, lebih cepat lebih baik, karena kita tidak tahu situasi pasar," ujarnya.

Meski ingin menerbitkan samurai bond sesegera mungkin, tapi Rahmat mengaku, hingga saat ini pemerintah belum menetapkan berapa besar rencana penerbitan samurai bond. Menurutnya, saat ini pemerintah sedang menjajaki kemungkinan penggunaan garansi yang disediakan oleh JBIC atau tidak.

Dalam penerbitan samurai bond sebelumnya, Indonesia menggunakan jaminan (guarantee) dari JBIC. "Nah, sekarang kita sedang jajaki, saya rasa kita akan maju tanpa (penjaminan). Seharusnya tidak perlu jaminan karena Japan Rating Credit Agency sudah memberikan investment grade," jelas Rahmat.

Pemerintah, juga akan mempertimbangkan berapa yield yang bisa didapat jika penerbitan samurai bond tidak menggunakan jaminan dari JBIC. "Kalau tanpa jaminan yieldnya masih oke, ya tidak perlu (jaminan)," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×