Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) bisa menghasilkan Investasi sebesar Rp 980 triliun hingga tahun 2029.
Menanggapi hal itu, Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin menilai target tersebut cukup realistis, mengingat Badan Investasi besutan Presiden Prabowo Subianto itu diharapkan mampu menjadi motor penggerak perempuan tanah air.
"Cukup realistis untuk tahun 2029. Danantara berpotensi menjadi motor pertumbuhan ekonomi. Ia perlu mengoptimalkan peran sebagai katalisator investasi, dengan menjadi partner bagi investor asing dan domestik," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (10/9/2025).
Baca Juga: Tahap Awal Danantara Bakal Investasi Dalam Negeri, Apindo: Buka Peluang Kolaborasi
Wijayanto mengungkapkan, kehadiran Danantara dinilai mampu meningkatkan kepercayaan investor untuk membenamkan investasinya di Indonesia. Selain itu, Danantara juga diharapkan bisa menjadi pendamping dalam pengambilan keputusan.
"Kehadirannya bisa meningkatkan investor confidence, membantu modal pendamping, akses ke pengambil keputusan dan lain-lain," ungkapnya.
Lebih lanjut, Wijayanto menyebutkan, sektor-sektor yang idealnya bisa mewujudkan target investasi tersebut adalah yang mampu menciptakan lapangan kerja, memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok (supply chain) global, berorientasi ekspor serta memperkuat ketahanan pangan dan energi.
"Sektor seperti infrastruktur, kawasan industry, hilirisasi, industry hitech, kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), agroindustri-perikanan, dan renewable energy, perlu menjadi prioritas," pungkasnya.
Baca Juga: Danantara Siap Genjot Investasi, Tahap Awal akan Fokus pada Proyek di Dalam Negeri
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa investasi ke depan diharapkan bisa lebih menggeliat agar tak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk itu, selain dari sektor swasta investasi diharapkan meroket dari hadirnya Danantara.
"Supaya percepatan investasi ke depan tidak hanya mengandalkan APBN, tetapi juga ditopang oleh penguatan peran swasta dan Danantara Indonesia sebagai sovereign wealth fund," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Dalam paparannya, investasi yang disumbang dari pemerintah, swasta dan Danantara terus bertumbuh setiap tahunnya.
Pada tahun 2026, pemerintah ditargetkan mendulang investasi Rp 530 triliun, Danantara Rp 720 triliun dan Swasta Rp 6.200 triliun. Sehingga di 2026 investasi ditargetkan mencapai Rp 7.450 triliun.
Lalu pada tahun 2027, investasi dari pemerintah ditargetkan sebesar Rp 600 triliun, Danantara Rp 770 triliun dan Swasta Rp 6.800. Sehingga total investasi di 2027 ditargetkan Rp 8.190 trilliun.
Pada tahun 2028, investasi dari pemerintah dipatok sebesar Rp 640 triliun, Danantara Rp 860 triliun dan Swasta Rp 7.500 triliun, sehingga investasi 2028 bisa tembus Rp 9.000 triliun.
Pada tahun 2029, investasi pemerintah ditargetkan sebesar Rp 710 triliun, Danantara Rp 980 triliun dan Swasta Rp 8.300 triliun. Sehingga total investasi di tahun 2029 ditargetkan tembus Rp 10.000 triliun.
Baca Juga: RKAP Danantara Rampung, Ekonom: Ide Investasi Proyek Dalam Negeri Tepat
Selanjutnya: Mitra Keluarga (MIKA) Serap Capex Rp 359 Miliar di Semester I-2025, untuk Apa Saja?
Menarik Dibaca: 7 Olahraga Sederhana untuk Mengecilkan Perut Buncit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News