kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Investasi capai Rp 43,2 triliun, Patimban akan masukkan skema KPBU


Selasa, 22 September 2020 / 15:05 WIB
Investasi capai Rp 43,2 triliun, Patimban akan masukkan skema KPBU
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan mempercepat penyelesaian pembangunan Pelabuhan Patimban. Proyek ini diperkirakan memakan investasi hingga Rp 43,2 triliun. 

Investasi yang besar tersebut dinilai akan memberikan dampak ekonomi yang juga besar bagi Indonesia.

"Investasinya Rp 43,2 triliun dan ini kebutuhan lahannya sudah di 369 hektare (ha) dan backup areanya 345,2 ha," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas melalui video konferensi, Selasa (22/9).

Progres saat ini untuk dermaga dan reklamasi telah 81,98% selesai. Sementara untuk breakwater dan sea wall-nya telah 55,62% selesai.

Baca Juga: Jokowi minta pembangunan Patimban perhatikan dampak terhadap nelayan

Kemudian untuk paket akses jembatan dari Pelabuhan Patimban telahselesai 11,95%. Sedangkan akses jalan saat ini sudah mencapai 98,27%, dan backup area 79%.

Pada tahap pertama, Patimban akan membuat terminal peti kemas dengan kapasitas 250.000 teus dan terminal kendaraan untuk 218.000 18.000 kendaraan. Tahap tersebut membutuhkan investasi Rp 14 trilun.

Pada tahap kedua yang akan mulai dikerjakan tahun 2021 mendatang akan memerlukan investasi Rp 9,5 triliun. Tahap kedua akan dibangun terminal peti kemas dengan kapasitas 3,7 juta teus dan terminal kendaraan seluas 382.000 kendaraan.

"Tahap 1 investasi Rp 14 triliun loan dari The Japan International Cooperation Agency (JICA).  Tahap 2 Rp 9,5 triliun loan dari JICA juga jadi keduanya dari APBN," terang Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Budi menjelaskan nantinya tahap ketiga dan keempat yang membangun hingga mencapai kapasitas 7 juta teus akan dilakukan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Sehingga pembangunan tak lagi menggunakan dana APBN.

Baca Juga: Ridwan Kamil optimistis pelabuhan Patimban picu pembangunan kota metropolitan baru

"Artinya kami akan lelangkan tempat-tempat itu dan ada satu kesempatan bagi swasta untuk berkiprah disana dan kita tidak akan menggunakan APBN lagi," jelas Budi.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta percepatan pembangunan Pelabuhan Patimban. Nantinya pelabuhan tersebut aman membangun segitiga ekonomi di Jawa Barat dengan terkoneksi dengan Bandara Kertajati dan kawasan industri di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

Selanjutnya: Menhub targetkan pelabuhan Indonesia bersaing dengan Singapura dan Malaysia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×