Sumber: Warta Kota | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Inspektorat DKI Jakarta tidak mau transparan mengenai pemeriksaan kasus pengadaan bus Transjakarta yang terindikasi melanggar proses lelang. Saat hendak ditemui wartawan di ruang kerjanya di lantai 17 Blok G, Balai Kota DKI Jakarta, Inspektur DKI Jakarta Franky Mangatas Panjaitan tidak mau menemui wartawan.
Ia hanya mengirim stafnya, Asmalih untuk meminta wartawan pergi. "Bapak banyak urusan, ini mau rapat lagi, soal Busway itu sudah dilaporkan ke Gubernur di Rapat Pimpinan," ujar Asmalih, Senin (24/2/2014). Ia mengatakan, Franky tidak mau berkomentar apapun soal Busway berkarat dan sistem lelangnya.
Seperti diketahui, Inspektorat DKI Jakarta baru bekerja setelah ada kasus dugaan lelang yang tidak memenuhi prosedur. Inspektorat DKI Jakarta dinilai tumpul dan tidak bekerja maksimal. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menilai Inspektorat hanya bertugas sebagai 'pemadam kebakaran' yang bekerja saat terjadi kasus, bukan mencegah penyelewengan terjadi.
Menurut Jokowi, harusnya Inspektorat mendampingi sejak awal pelaksanaan. Sehingga jika dalam perjalanan lelang terjadi penyelewengan bisa langsung diketahui dan diperbaiki. Namun yang terjadi justru setelah ditemukan kesalahan baru bertindak.
"Artinya Inspektorat harusnya mendampingi terus. Tindakan preventif, atau sebelum kejadian harus memberitahu, informasikan karena itu masih internal," katanya beberapa waktu lalu.
Namun saat Jokowi merotasi pejabatnya beberapa waktu lalu, Franky yang termasuk pejabat era Fauzi Bowo tidak termasuk yang dirotasi Jokowi. (Ahmad Sabran)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News