kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Inilah program prioritas Jokowi dalam APBD 2013


Selasa, 29 Januari 2013 / 13:31 WIB
Inilah program prioritas Jokowi dalam APBD 2013
ILUSTRASI. Merah, harga saham BBCA di sesi pertama hari ini Senin (27/9) melemah 0,08%/pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/19/03/2021.


Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memprioritaskan penyelesaian kemacetan Ibu Kota dalam program kerja 2013. Hal itu tercermin dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2013. PemprovĀ  DKI Jakarta memprioritaskan anggaran untuk pembelian bus Transjakarta dan metromini sebanyak 1.000 unit.

"Pokoknya kami mau konsentrasi ke Busway, Metromini, dan lain-lain. Karena ini yang menyangkut masyarakat, publik, dan rakyat," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Selasa (29/1).

Setelah mengurus kemacetan, prioritas berikutnya adalah menyelesaikan persoalan banjir. Jokowi menargetkan pengurangan 8-12 titik banjir tiap tahun. "Program untuk banjir banyak sekali. Ada untuk pembebasan tanah, fisik, pengerukan, ada yang untuk membeli alat. Pokoknya semuanya," katanya.

Dengan dana yang dianggarkan dalam APBD 2013, Pemprov DKI Jakarta akan mengeruk kali-kali besar di Jakarta. Sampah-sampah yang mengotori kali akan dibersihkan dengan teknologi penyedotan yang telah diterapkan di sejumlah negara maju. "Mengeruk kalinya pakai ekskavator. Bukan ekskavator darat, saya sudah minta ekskavatornya amphibi. Bisa darat bisa air. Harus pas alat itu," kata Jokowi.

Seperti diketahui, APBD DKI Jakarta senilai Rp 49,9 triliun untuk tahun anggaran 2013 disahkan dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Senin (28/1/2013). Rapat dipimpin Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan dan dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, serta unsur lain dari Badan Usaha Milik Daerah, BUMD, Kepala Dinas, perwakilan ormas-parpol, serta 72 anggota DPRD. Waktu pengesahan anggaran berulang kali diundur karena harus melewati proses pembahasan antara eksekutif bersama legislatif yang panjang. (Kurnia Sari Aziza/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×