Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Edy Can
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan Juni sebesar 0,43%. Inflasi ini lebih tinggi dibanding bulan Mei sebelumnya yang sebesar 0,16%.
Berikut adalah penyebab utama inflasi Juni. Pertama, kenaikan harga daging ayam ras. Andil inflasinya mencapai 0,06 %. Kenaikan alias perubahan harga yang terjadi sebesar 5,15%."Ini terjadi karena adanya peningkatan menjelang ramadhan," ujar Kepala BPS Suryamin dalam konferensi persnya di Jakarta, Selasa (1/7).
Kedua, bawang merah. Kontribusi kenaikan bawang merah terhadap inflasi sebesar 0,05%. Perubahan harga yang terjadi 11,69%. Kenaikan harga pada bawang merah terjadi karena adanya penurunan hasil panen. Kenaikan terjadi di 71 kota Indeks Harga Konsumen (IHK). Tertinggi terjadi di Bima sebesar 69%.
Ketiga, telor ayam ras. Andil inflasinya sebesar 0,04%. Kenaikan harga yang terjadi sebesar 6,01%. Sama seperti daging ayam ras, kenaikan harga telor terjadi peningkatan menjelang ramadhan.
Keempat, tarif dasar listrik. Kontribusi inflasinya sebesar 0,03%. Perubahan harga yang terjadi mencapai 1,02%. Kenaikan terjadi di 80 kota IHK dengan kota DKI Jakarta, Surabaya, Denpasar menjadi kota penyumbang inflasi tertinggi mencapai 2%.
Kelima, tarif angkutan udara. Andil tarif angkutan udara sebesar 0,03%. Perubahan harganya mencapai 3,14%. Hal ini terjadi karena memasuki masa liburan sekolah. Keenam, tomat sayur. Andil inflasinya sebesar 0,02%. Perubahan harga yang terjadi mencapai 9,6%. Hal ini terjadi karena menurunnya pasokan dari sentra produksi. Kenaikan tertinggi terjadi di Manado mencapai 89%.
Ketujuh, bawang putih. Andil inflasinya sebesar 0,02%. Perubahan harga yang terjadi mencapai 14,58%. Kenaikan ini terjadi karena meningkatnya permintaan konsumsi ramadhan.
Kedelapan, tarif kontrak rumah. Andil inflasinya mencapai 0,02%. Perubahan harga yang terjadi sebesar 0,38%. Kenaikan tarif kontrak rumah sebagai akibat mahalnya biaya perawatan rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News