Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Wakil Presiden Boediono menyatakan usia pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia masih sangat muda. Tak heran, dia melihat masih banyak kendala yang menghadang pengembangan ekonomi kreatif.
Ada beberapa masalah yang menghadang menurut Boediono. Diantaranya, kurangnya kuantitas dan kualitas SDM kreatif, kurangnya perlindungan Hak Kekayaan Intelektual, infrastruktur teknologi informasi yang belum kompetitif, dukungan pembiayaan yang belum lancar, iklim usaha yang belum mendukung tumbuhnya pelaku usaha kreatif baru, kurangnya apresiasi terhadap karya dan insan kreatif, akses pasar yang belum menggembirakan, sampai kepada permasalahan ketidaksinkronnya kebijakan di tingkat pusat dan daerah. Selain itu, ekonomi kreatif di tanah air saat ini masih dihadapkan pada masalah SDM yang sebagian besar belajar secara otodidak, sehingga kualitasnya belum cukup merata.
Boediono menuturkan permasalahan-permasalahan ini harus terus menjadi perhatian semua pihak, para pendukung ekonomi kreatif. "Mari kita menyatukan langkah untuk mengatasi masalah-masalah itu secara sungguh-sungguh sistematis dan terkoordinasi," ujarnya saat membuka Pekan Produk Kreatif 2012, Rabu (21/11).
Boediono yakin dalam kurun waktu 20 tahun mendatang, Indonesia memiliki peluang untuk menciptakan dan mengerahkan sumber daya manusia usia produktif dan kreatif yang besar untuk menjadikan Indonesia kekuatan ekonomi yang diperhitungan dunia. "Potensi ini harus kita pahami dan yakini bersama dalam setiap rencana pengembangan ekonomi kreatif ke depan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News