Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tim internal Partai Demokrat menerjunkan tim untuk menginvestigasi media Asia Sentinel yang dianggap sudah merugikan nama Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat.
Tim diturunkan ke tiga negara yaitu Hongkong, Amerika Serikat, dan Mauritius. Media asal Hongkong tersebut memberitakan soal keterlibatan SBY dengan skandal Bank Century. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengungkapkan hasil temuan tim tersebut di hadapan para calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dalam rangka pembekalan, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (11/11).
Di Hongkong, tim tersebut mengunjungi tiga lokasi, yakni kantor Asia Sentinel, Dewan Pers Hongkong, dan Asosiasi Jurnalis Hongkong. Hasilnya, mereka tidak menemukan kantor media tersebut.
"Kantor Asia Sentinel hanya berupa rumah susun, tapi setelah ditelusuri tidak ada Asia Sentinel di ruangan tersebut," tutur Hinca.
Lanjut Hinca, Dewan Pers Hongkong dan Asosiasi Jurnalis Hongkong juga mengaku tidak mengenal nama media tersebut maupun sang penulis berita, John Berthelsen.
Untuk proses investigasi di Amerika Serikat, tepatnya di California, tim tersebut berhasil bertemu langsung dengan penulis berita. "Tim investigasi berhasil memastikan dan bertemu langsung dengan John Berthelsen, bahkan rumahnya kita tahu. Sama sekali tidak tinggal di Hongkong," terangnya.
Dari pertemuan tersebut, Hinca menuturkan, John mengaku menulis sendiri artikel tersebut. Namun, John tak mau bicara banyak dan meminta tim Partai Demokrat untuk bicara dengan kuasa hukumnya.
Sementara di Mauritius, tim mengonfirmasi adanya gugatan yang diklaim John diajukan oleh narasumber salah satu artikelnya. Gugatan yang diajukan Weston International Capital Limited terhadap J Trust, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan pihak lainnya, merupakan perkara perdata murni.
"Gugatan yang diajukan Weston, dan kawan-kawan, adalah murni kasus perdata tentang kekalahannya ikut bidding Bank Mutiara (Bank Century)," jelas Hinca.
Selain itu, tidak ada nama SBY maupun Partai Demokrat yang terseret dalam gugatan tersebut. Oleh sebab itu, Hinca menegaskan bahwa pemberitaan oleh Asia Sentinel adalah fitnah belaka.
"Pemberitaan Asia Sentinel yang merujuk gugatan sengketa perdata murni ini dengan menyebut Presiden SBY dan Partai Demokrat terlibat kejahatan korupsi adalah fitnah," ungkapnya.
Alasan SBY
Sementara itu, SBY mengatakan, pemberitaan Asia Sentinel yang dinilainya fitnah dapat merusak citra dirinya dan Partai Demokrat. Oleh karena itu, SBY sangat serius menelusuri pemberitaan Asia Sentinel. Keseriusannya ditunjukan dengan membentuk sebuah tim khusus untuk menginvestigasinya.
"Isi artikel Asia Sentinel ini sebuah fitnah yang sangat keterlaluan dan kalau dibiarkan akan sangat merusak dan menghancurkan nama baik SBY dan Partai Demokrat selamanya," ujar SBY saat Pembekalan Caleg DPR RI Partai Demokrat, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (11/11).
Selain itu, SBY ingin publik merasakan penderitaannya selama 10 tahun dituduh memiliki keterkaitan dengan kasus Bank Century. (Devina Halim)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Temuan Tim Investigasi Demokrat di 3 Negara soal Asia Sentinel"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News