kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.602   0,00   0,00%
  • IDX 8.071   155,64   1,97%
  • KOMPAS100 1.118   27,14   2,49%
  • LQ45 798   26,02   3,37%
  • ISSI 284   2,14   0,76%
  • IDX30 416   15,16   3,78%
  • IDXHIDIV20 471   18,04   3,98%
  • IDX80 124   2,94   2,43%
  • IDXV30 132   3,64   2,83%
  • IDXQ30 132   4,81   3,78%

Inilah Batas Bawah dan Atas Gaji Peserta JKN untuk Iuran BPJS


Rabu, 14 Mei 2025 / 05:22 WIB
Inilah Batas Bawah dan Atas Gaji Peserta JKN untuk Iuran BPJS
ILUSTRASI. Agar bisa memanfaatkan layanan kesehatan dari BPJS Kesehatan, seseorang perlu menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). ANTARA FOTO/Khalis Surry


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Apa saja manfaat program JKN? 

Dengan membayar iuran setiap bulannya, peserta JKN dapat menerima manfaat terkait layanan kesehatan.  

Berikut manfaat kepesertaan JKN bagi pekerja: 

  • Bebas out of pocket, pekerja cukup membawa Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau KIS Digital saat mengakses pelayanan kesehatan
  • Terdapat kepastian jaminan biaya pelayanan kesehatan
  • Dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan bekerja sama BPJS Kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia
  • Jaminan Kesehatan berlaku sama untuk anggota keluarga yang ditanggung
  • Anggota keluarga dapat memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama yang sesuai domisili masing-masing.

Tonton: Klaim BPJS Ketenagakerjaan Naik 20% pada Kuartal I-2025, Tembus Rp15,76 Triliun!

Sedangkan manfaat untuk pemberi kerja antara lain:

  • Badan Usaha menunjukan kepedulian dan tanggung jawab penuh terhadap kesehatan pekerja
  • Kepastian anggaran pelayanan kesehatan bagi pekerja
  • Tidak membutuhkan resources untuk mengurus kesehatan karyawan
  • Badan Usaha patuh pada ketentuan Pemerintah.  

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Batas Bawah dan Atas Gaji Peserta JKN untuk Iuran BPJS"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×