Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
3. Keikustertaan BI dalam pembeliaan SBN di pasar Perdana
Pada pelaksanaan lelang SBN kemarin (28/4), pemerintah mengindikasikan target lelang Rp 20 triliun dengan target maksimal Rp 40 triliun.
Sesuai dengan kesepakatan dalam Nota Kesepahaman antara Bank Indonesia dan Kemenkeu, pembelian SBN di pasar Perdana oleh Bank Indonesia sebagai non competitive bid sebesar maksimal 25% dari target maksimal atau sekitar Rp10 triliun.
Hanya Bank Indonesia mendahulukan pelaku pasar, sehingga hanya melakukan bid sebesar Rp7,5 triliun. Adapun, dalam lelang Selasan, jumlah yang dimenangkan dalam pelaksanaan lelang SBN dari bid sebesar Rp 44,4 triliun sebesar Rp16,6 trilun dengan rincian Rp 2,3 trilun untuk Bank Indonesia, dan sisanya sekitar Rp14,3 triliun dimenangkan oleh pasar.
Sesuai dengan nota kesepahaman, dalam hal target pelaksanaan lelang SBN tidak terpenuhi, pemerintah dapat melaksanakan lelang tambahan (green shoe) dengan menggunakan harga kemarin (28/4) yaitu rata-rata tertimbang untuk yield SBN 10 tahun sekitar 8,08% dengan target lelang Rp23,38 triliun.
Dalam pelaksanaan lelang tambahan, Rabu (29/4) Bank Indonesia juga melakukan bid dengan jumlah sekitar Rp7,5 triliun.
“Dalam hal pelaksanaan lelang tambahan juga tidak dapat memenuhi target, pemerintah menggunakan private placement yang dapat berasal dari Bank ataupun Bank Indonesia dengan besaran jumlah sesuai kesepakatan,” ujar Perry.
Adapun harga yang digunakan dalam private placement akan mengacu pada terkini yang dikeluarkan oleh PHEI (Penilai Harga Efek Indonesia).Dengan makanisme tersebut, kebutuhan pembiayaan defisit fiskal akan dapat dipenuhi.