kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini yang dibicarakan Menteri Ekonomi Inggris saat bertemu Sri Mulyani


Senin, 24 September 2018 / 16:03 WIB
Ini yang dibicarakan Menteri Ekonomi Inggris saat bertemu Sri Mulyani
ILUSTRASI. Menkeu Sri Mulyani


Reporter: Kiki Safitri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani belum lama ini bertemu dengan Menteri Muda Inggris untuk Bidang Ekonomi John Glen. Dalam pertemuan itu, John Glen meyakinkan bahwa pemerintah Inggris menginginkan hubungan bilateral dengan Indonesia tetap dipertahankan dan menyatakan bahwa London sebagai pusat keuangan dunia masih menarik dan kompetitif.

"John Glen mengatakan bahwa dari Inggris proses brexit itu masih meyakinkan bahwa London sebagai pusat keuangan dunia masih akan tetep menarik dan kompetitif," kata Sri Mulyani di Gedung Djuanda, Senin (24/9).

Sri Mulyani menyebut bahwa proses Brexit ini bahkan membuat pemerintah Inggris tetap menginginkan hubungan bilateral dengan Indonesia bisa dipertahankan dan semakin diperkuat. Beberapa komitmen yang dibahas ini juga termasuk perubahan iklim.

"Komitemen mereka terhadap climate change dan berbagai macam produk seperti insurance green sukuk bond. Yang waktu itu dilakukan diapresiasi dan kita juga minta kalau komitemen Inggris terhadap climate change dapat mendukung program climate change yang ada di Indonesia," ujarnya.

Meskipun proses brexit ini menghasilkan komplikasi Inggris dengan Uni Eropa sekaligus komplikasi internal dengan kabinet kerja, John meyakinkan bahwa sejauh ini Inggris tetap berusaha maksimal mengatasi situasi yang terjadi.

"Mereka meyakinkan kita bahwa Inggris akan terus bekerja agar mereka jadi negara yang connect untuk Eropa dan Indonesia yang dianggap sebagai negara yang cukup besar dan penting. Oleh karena itu mereka khusus datang kesini, untuk meyakinkan dan publikasikan mengenai situasi yang ada," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×