kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Ini Rincian Peringatan Cuaca Ekstrem hingga Awal 2023 dari BMKG, Waspada!


Rabu, 28 Desember 2022 / 03:59 WIB
Ini Rincian Peringatan Cuaca Ekstrem hingga Awal 2023 dari BMKG, Waspada!
ILUSTRASI. Waspada. Sejumlah wilayah Indonesia hingga awal 2023 mendatang akan mengalami cuaca ekstrem. ANTARA FOTO/Galih Pradipta


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Waspada. Sejumlah wilayah Indonesia hingga awal 2023 mendatang akan mengalami cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem akan ditandai dengan hujan lebat, tingginya kecepatan angin, dan meningkatnya ketinggian gelombang. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers daring, Selasa (27/12/2022). 

Ia mengatakan bahwa peringatan cuaca ekstrem yang dikeluarkan BMKG kali ini menjadi lanjutan dari informasi yang sudah disampaikan pada Rabu (21/12/2022). 

Diketahui, BMKG sempat memberikan peringatan hujan intensitas lebat hingga sangat lebat di seluruh wilayah Indonesia selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

"Kami keluarkan rilis pada saat itu (tanggal 21 Desember) karena terdeteksi minimal ada empat fenomena di atmosfer," kata Dwikoria. 

"Atau fenomena yang menunjukkan sinyal ke ekstrem yang terjadi bersamaan dan saling menguatkan," tambah dia. 

Baca Juga: Heboh Cuaca Buruk Hari Ini 28 Desember, dan Imbauan WFH, Ini Penjelasan Resmi BMKG

Penambahan fenomena di atmosfer

Empat fenomena atmosfer yang diumumkan BMKG sebelumnya adalah aktivitas Monsun Asia, seruakan dingin Asia, pembentukan pusat tekanan rendah di wilayah perairan selatan Indonesia, termasuk Madden Julian Oscillation (MJO). 

Dari keempat fenomena tersebut, lanjut Dwikorita, BMKG kembali mendeteksi penambahan fenomena atmosfer lainnya hingga Selasa (27/12/2022). 

"Sejak kemarin kami mendeteksi ada penambahan satu fenomena baru lagi yang tentunya berpengaruh pada dinamika cuaca di Indonesia," kata dia. 

Dia menjelaskan, BMKG mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis 95W yang berada di Samudera Pasifik sebelah utara Papua barat, tepatnya di 8,8 derajat LU - 130,9 BT dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan terendah 1.008 milibar. 

Menurut pencitraan satelit Himawari, terjadi aktivitas konvektif yang signifikan selama enam jam terakhir, terutama di sebelah utara sistem bibit siklon tersebut. 

Baca Juga: BMKG: Pagi Berawan, Jakarta Diguyur Hujan Siang-Sore

"Jadi fenomenanya semakin berkembang. Model prediksi numerik menunjukkan bahwa sistem ini bergerak ke arah barat laut menjauhi wilayah Indonesia," jelas Dwikorita. 

Baginya, kemunculan fenomena ini hingga tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori rendah dan semakin menjauhi Indonesia. 




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×