Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nama Dharma Pongrekum dan Kun Wardana Abtoyo mendadak menarik perhatian publik. Sosok ini tiba-tiba mendapat banjir dukungan dan dinyatakan lolos memenuhi syarat pencalonan pada Pilgub Jakarta 2024 jalur Independen.
Nama Dharma Pongrekum disebut-sebut akan maju ke Pilkada DKI Jakarta sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Ia akan maju bersama Kun Wardana Abtoyo yang rencananya diusung sebagai wakil calon gubernur Jakarta.
Paslon independen di Pilgub Jakarta, Dharma-Kun dinyatakan telah memenuhi syarat dukungan sebanyak 618.968 dukungan. Dharma-Kun mendapat total dukungan dari KTP 677.468 masyarakat saat pleno verifikasi faktual kedua.
Sayangnya sampai sekarang masih banyak yang belum tau siapa dua sosok bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta. Simak berikut profil keduanya yang telah dirangkum Kontan.
Dharma Pongrekum
Ia lahir pada 12 Januari 1966. Pria berdarah Toraja ini dibesarkan di beberapa kota. Masa SMP dihabiskan di Bruderan Purwokerto, kemudian SMA di SMA 34 Jakarta dan kuliah dilanjutkan di Jakarta dan Yogyakarta.
Purnawirawan Polri ini sebelum pensiun menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri. Pangkat terakhirnya adalah Komisaris Jenderal Polisi atau setara dengan Jenderal bintang tiga.
Dharma lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988. Selama menjabat sebagai polisi aktif, ia pernah menjadi Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN, Pati Bareskrim Polri, Karorenmin Bareskrim Polri, dan Dirtipnarkoba Bareskrim Polri.
Saat masih menjabat sebagai Wakil Kepala BSSN, ia juga pernah menjadi calon pimpinan KPK tahun 2019. Namun, ia gagal. Awal 2024 di dimutasi ke Pati Lemdiklat Polri karena memasuki masa pensiun.
Kun Wardana Abtoyo
Pria kelahiran 11 Agustus 1969 ini merupakan seorang dosen sekaligus politisi. Ia tercatat menjabat sebagai dosen di Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta.
Sementara sebagai politisi, ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) periode 2010–2015. Kemudian dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, Kun bertarung lewat Partai Amanat Nasional (PAN) namun tidak lolos.
Ia lahir dan dibesarkan di Jakarta. Ayahnya Abtoyo Hadiprojo merupakan pensiunan pegawai negeri sipil yang bertugas di Departemen Dalam Negeri sekaligus kader Partai Golongan Karya.
Sejak kecil ia selalu mengikuti program akselerasi untuk mengikuti pendidikan formal. SD diselesaikan di usia 8 tahun, SMP diselesaikan dalam 2 tahun dan di tahun 1982 pernah dinobatkan sebagai sarjana termuda yang lulus pada usia tahun.
Selanjutnya: Puan Maharani : Kepada Media, Rakyat Titipkan Harapan Mengawal Demokrasi
Menarik Dibaca: Bhinneka Tunggal Ika, Tiru 6 Cara Ajarkan Toleransi Perbedaan pada Anak Sejak Dini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News