Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Mantan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Yorrys Raweyai mengancam menduduki dan mengambil alih rapat pleno jika Musyawarah Nasional IX Partai Golkar tetap digelar di Bali pada 30 November 2014 mendatang.
"Kalau tuntutan tak tercapai, kita duduki terus. Tak ada soal," ujar Yorrys, saat menduduki ruang rapat pleno Partai Golkar, di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (24/11).
Yorrys mengatakan, rapat pleno ini tidak sah karena hanya dihadiri oleh sekelompok orang yang dianggap memiliki kepentingan pragmatis dengan diadakannya Munas Golkar pada tanggal 30 November 2014. Dia mengaku ingin bertemu dengan Aburizal untuk meminta kejelasan mengenai pelaksanaan Munas yang dipercepat tersebut.
"Ini Golkar tanggal 30 mau Munas. Siapa yang nyuruh? Siapa yang atur? Saya mau tahu," ucap Yorrys.
Politikus Partai Golkar, Theo L Sambuaga, kemudian mencoba menenangkan Yorrys dengan mengatakan bahwa Aburizal akan menemui dia dan massa AMPG. "Sabar, Pak Ical (panggilan Aburizal) sedang shalat. Nanti selesai shalat kita bicarakan," ucap Theo.
Yorrys menyutujui hal tersebut dan meminta agar para anggota AMPG menunggu kehadiran Aburizal dan pendukungnya, seperti Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, Wakil Ketua Partai Golkar Fadel Muhammad, Nurdin Halid, dan Ali Mochtar Ngabalin.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengatakan bahwa aksi yang dilakukan AMPG sebagai bentuk kekecewaan para kader muda tersebut. Sebab, mereka merasa tidak dilibatkan dalam rapat pleno. Dia lalu berharap aksi yang dilakukan Yorrys dan anggota AMPG dapat didengar oleh Aburizal dan tuntutan mereka dapat terpenuhi.
"Alangkah arif kalau Ketua Umum memandang ini sebagai sebuah masukan dan bisa cari jalan agar kiranya bisa memperbaiki keputusan Rapimnas kemarin ke hasil sidang pleno," ucap Agung. (Fathur Rochman)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News