Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2020 mengalami deflasi 0,10% month on month (mom) setelah pada bulan sebelumnya mengalami peningkatan inflasi 0,18% mom.
Secara tahunan pun, inflasi IHK pada bulan lalu tercatat sebesar 1,54% yoy atau menurun dibandingkan inflasi pada bulan Mei 2020 yang sebesar 1,96% yoy.
"Perkembangan ini dipengaruhi oleh inflasi kelompok inti yang tetap rendah serta deflasi pada kelompok volatile food dan administered prices," tutur Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko.
Baca Juga: Kinerja emiten ritel lesu sepanjang semester I 2020, ini saran analis
Terperinci, inflasi inti pada Juli 2020 tercatat tetap rendah, yaitu 0,16% mom meski meningkat dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya yang sebesar 0,02% mom. Inflasi inti didorog oleh peningkatan beberapa komoditas seperti gula pasir yang naik 4,23% mom, kopi bubuk yang naik 0,36% mom, dan bawang bombay yang naik 5,05% mom
Selain itu, ini juga didorong oleh peningkatan harga emas sebesar 5,02% mom setelah tercatat deflasi 1,18% mom pada Mei 2020, sejalan dengan kenaikan harga emas dunia.
Secara tahunan, inflasi inti tercatat 2,07% yoy atau melambat dibandingkan dengan inflasi Juni 2020 yang sebesar 2,26% yoy. Inflasi inti yang rendah tak lepas dari pengaruh perlambatana permintaan domestik akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Ekonom sebut deflasi Juli 2020 dampak kenaikan pasokan, sementara permintaan lemah
"Untuk itu, BI akan konsisten dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, memperhatikan harga komoditas global di luar emas, dan melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah," tambah Onny.
Kelompok volatile food mencatat deflasi 1,19% mom pada Juli 2020 alias menurun dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,77% mom. Deflasi kelompok volatile food terutama dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas pangan, seperti aneka bawang, daging ayam ras, dan beras.
Selain itu, perkembangan ini juga sejalan dengan permintaan domestik yang melambat serta pasokan yang memadai, didukung oleh dampak panen dan distribusi di berbagai daerah yang masih terjaga, serta harga komoditas pangan global yang rendah.
Dengan perkembangan tersebut, inflasi kelompok volatile food secara tahunan tercatat 0,35% yoy alias lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya yang mencapai 2,32% yoy.
Lebih lanjut, kelompok administered prices tercatat mengalami deflasi 0,07% mom pada Juli 2020 setelah pada bulan sebelumnya mencatat inflasi sebesar 0,22% mom. Deflasi utamanya disebabkan oleh tarif angkutan udara yang menurun sejalan penerapan strategi penurunan harga tiket oleh maskapai.
Baca Juga: BPS sebut kenaikan harga komoditas ini menghambat laju deflasi di Juli 2020
Akan tetapi, masih ada tarif angkutan antarkota dan kendaraan roda empat online dan harga jual aneka rokok yang mengalami peningkatan sehingga secara tahunan, inflasi kelompok tersebut tercatat sebesar 0,70% yoy atau lebih tinggi dari niflasi pada bulan sebelumnya yang sebessar 0,52% yoy.
Ke depan, Onny mengaku kalau BI akan terus konsisten untuk mengendalikan inflasi tetap rendah dan terkendali dalam sasaran inflasi sebesar 2% - 4% di tahun ini. Hal ini dengan menjaga konsistensi stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah baik di tingkat pusat dan daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
