kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini komentar masyarakat soal kenaikan harga BBM


Senin, 01 September 2014 / 21:34 WIB
Ini komentar masyarakat soal kenaikan harga BBM
ILUSTRASI. Jumat (17/3) IHSG dibuka menguat 38 poin ke level 6.603 (KONTAN/Baihaki/30/12/2022


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Rencana presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebagai jalan untuk menekan defisit anggaran, ditanggapi berbeda oleh beberapa warga. Yani, seorang tukang ojek di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, mengaku pasrah jika akhirnya pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi.

"Saya pasrah saja. Mau demo seperti apapun kalau pemerintah bilang naik, ya pasti naik," ujar Yani, saat ditemui di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Senin (1/9).

Widiati, seorang pedagang makanan di Setiabudi, Jakarta Selatan, mengatakan, tidak setuju terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi. Menurut dia, kenaikan BBM akan membuat harga-harga bahan pokok menjadi semakin tinggi.

Meskipun demikian, Heri, karyawan swasta yang tinggal di Menteng Atas, Jakarta Pusat, meminta agar harga BBM cepat dinaikan oleh pemerintah. "Lebih baik dinaikan saja sekalian. Selama ini orang-orang kaya dan pengusaha juga kok yang beli BBM subsidi, jadi nggak perlu dibatasi jumlahnya," kata Heri.

Rencana menaikan harga BBM bersubsidi, menurut Jokowi merupakan langkah untuk mengatasi defisit anggaran. Anggaran untuk BBM bersubsidi dirasakan terlalu besar. (Abba Gabrillin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×