Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi memprediksi cadangan devisa (cadev) akan menurun dikisaran US$ 128 miliar - US$ 129 miliar pada Februari 2020.
Padahal sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadev pada bulan Januari 2020 meningkat dari posisi bulan Desember 2019 yang sebesar US$ 129,2 miliar menjadi US$ 131,7 miliar.
Baca Juga: Ekonom Bank Permata prediksi cadev Februari 2020 turun dikisaran US$ 2,5 miliar
Sementara itu, BI juga telah melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas moneter dan pasar keuangan, termasuk dengan memitigasi risiko wabah virus Corona. Langkah penguatan tersebut salah satunya dengan meningkatkan intervensi menjaga nilai tukar rupiah dengan optimalisasi di pasar DNDF, pasar saham, dan pasar Surat Berharga Negara (SBN).
"Saya pikir BI cukup banyak dalam melakukan intervensi untuk memperkecil volatilitas rupiah, saya perkirakan hingga akhir minggu ini rupiah bergerak di kisaran Rp 14.000 - Rp 14.300," kata Eric kepada Kontan.co.id, Kamis (5/3).
Baca Juga: Virus corona masuk Indonesia, ini proyeksi IHSG untuk perdagangan Selasa (3/3) besok