CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.481.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.600   70,00   0,45%
  • IDX 7.529   48,76   0,65%
  • KOMPAS100 1.170   9,82   0,85%
  • LQ45 935   5,80   0,62%
  • ISSI 227   2,19   0,97%
  • IDX30 481   1,84   0,38%
  • IDXHIDIV20 579   1,97   0,34%
  • IDX80 133   1,14   0,86%
  • IDXV30 143   1,99   1,42%
  • IDXQ30 161   0,43   0,27%

Ini Kata Ekonom BCA David Sumual Soal Aliran Dana Asing Diperkirakan Melambat


Minggu, 08 September 2024 / 19:14 WIB
Ini Kata Ekonom BCA David Sumual Soal Aliran Dana Asing Diperkirakan Melambat
ILUSTRASI. Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank BSI, Jakarta, Selasa (3/9/2024). Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah tipis 1 poin atau 0,01 persen ke level Rp15.526 dibandingkan sebelumnya rupiah sempat berada di level Rp15.525 per dolar AS. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/Spt.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Capital inflow atau aliran dana asing yang masuk ke Indonesia diperkirakan akan melambat dalam beberapa waktu ke depan.

Salah satu faktor yang mendorong hal ini adalah pengurangan penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), yang telah terjadi sejak Agustus 2024.

Kepala Ekonom BCA David Sumual menjelaskan bahwa pada bulan Agustus, penerbitan SRBI telah berkurang lebih dari 50% dibandingkan bulan sebelumnya.

Menurutnya, tren perlambatan ini kemungkinan akan berlanjut ke depan.

Baca Juga: Ekonom Bank Danamon Tetap Optimistis Inflow akan Berlanjut, Ini Alasannya

"Ditambah dengan ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga The Fed yang sudah diantisipasi (price in), inflow asing juga diperkirakan akan melambat," ujar David kepada Kontan.co.id, Minggu (8/9).

David juga menambahkan bahwa perlambatan penerbitan SRBI serta penurunan inflow asing ke Surat Berharga Negara (SBN) akan berdampak pada nilai tukar rupiah.

Ia memproyeksikan bahwa rupiah akan melemah secara bertahap, mengingat mata uang tersebut telah mengalami penguatan yang cukup signifikan dalam beberapa waktu terakhir dan menunjukkan tanda-tanda overshoot atau penguatan berlebihan.

Selain itu, perlambatan inflow asing dan penurunan penerbitan SRBI juga diperkirakan akan berdampak pada pertumbuhan cadangan devisa.

Baca Juga: Intip Proyeksi Kurs Rupiah Untuk Senin (9/9)

David menilai bahwa penurunan penerbitan SRBI dan perlambatan inflow asing di pasar saham serta obligasi sekunder menjadi faktor utama yang berpotensi memperlambat pertumbuhan cadangan devisa ke depan.

Meskipun demikian, David mencatat bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2024 meningkat sesuai dengan ekspektasi.

Peningkatan tersebut didorong oleh penerbitan bersih SRBI sebesar US$ 3,85 miliar, dengan sekitar US$ 1 miliar di antaranya dibeli oleh investor asing.

Tambahan cadangan devisa juga berasal dari arus masuk neto (net inflow) asing di pasar saham dan obligasi sekunder yang mencapai total US$ 4,34 miliar.

Baca Juga: Bank Indonesia Catat Capital Outflow Rp 2,49 Triliun di Pekan Pertama September 2024

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2024 sebesar US$ 150,2 miliar, naik dari US$ 145,4 miliar pada akhir Juli 2024.

Pertumbuhan ini mencerminkan stabilitas sektor keuangan meski ada tantangan dari penurunan penerbitan SRBI dan perlambatan aliran modal asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×