kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini hasil temuan awal CSIS soal karakteristik dan sebaran virus corona di Indonesia


Sabtu, 11 April 2020 / 05:30 WIB
Ini hasil temuan awal CSIS soal karakteristik dan sebaran virus corona di Indonesia


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

Padahal sebelumnya, Philips menyebutkan, baik pemerintah maupun masyarakat beranggapan virus corona ini secara geografis letaknya jauh dari Indonesia, sehingga tidak menjadi sebuah ancaman serius.

"Waktu awal-awal itu buat kita itu sepertinya adanya di luar negeri, pandangan pemerintah, pandangan masyarakat lainnya, kejadiannya jauh, di China, di Eropa, dan lain-lain," sebut Philips.

Tapi, tidak dengan yang terjadi hari ini, penularan sudah terjadi di tengah masyarakat dari anggota masyarakat itu sendiri. Buktinya, jika melihat dari sisi wilayah yang paling banyak terjadi interaksi dengan WNA adalah Pulau Bali, tetapi jumlah infeksi di sana jauh lebih rendah dari yang terjadi di Jakarta.

Dari data yang CSIS analisis, jumlah kasus di Jakarta mencapai 892 kasus atau 49% dari total yang tercatat secara nasional. Sementara di Bali, yang dianggap berpotensi besar karena banyak terdapat WNA, kasus hanya ada di angka 25 pasien atau 1,4% dari kasus secara nasional.

Baca Juga: Pemerintah sebut lebih dari 300 RS rujukan Covid-19 telah beroperasi

"Dugaan awal ini masalah real ada di dalam (masyarakat) dan transmisi antarkomunitas di Indonesia itu yang menyebabkan tingginya angka persebaran itu," ujar Philips.

Usia paling banyak terinfeksi

Dari hasil pengolahan data yang CSIS lakukan, rentang usia yang paling banyak terinfeksi virus corona ini adalah kelompok usia 50-59 tahun. Philips mengatakan, jumlahnya mencapai lebih dari 20%, ini tertinggi dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

"Komposisi terbesarnya di Indonesia rentang usia 50-59 tahun, itu jumlahnya 20,7 persen dari total kasus positif Covid-19 di Indonesia sampai 1 April 2020. Walaupun ada variasi, tapi angka range 50-59 ini cukup konsisten dengan faktor risiko yang ditemukan di negara lain, seperti Italia, di Lombardi," jelas dia.

Dari data yang CSIS olah, jumlah infeksi di kelompok usia itu sebanyak 374 pasien dari total 1.790 pasien yang sudah terkonfirmasi ketika itu. Di bawah kelompok usia 50-59 tahun, persentase yang paling banyak terinfeksi adalah rentang usia 60-69 tahun yakni 12,5%.

Dalam kasus Italia, penelitian menunjukkan, gejala Covid-19 muncul sekitar 16,1 hari setelah berinteraksi dengan individu penular.

Baca Juga: Duh, WHO sebut Indonesia dan India berpotensi jadi episenter baru Covid-19

Dalam kasus Indonesia, dengan memasukkan faktor keterlambatan dalam uji sampel dan pelaporan, kemunculan gejala dari sejak terpapar virus Covid-19 diperkirakan lebih pendek, setidaknya lebih pendek dari 10-12 hari.

"Meski begitu, dengan keterbatasan data yang kami miliki, kami belum mampu untuk mengestimasi secara tepat durasi antara saat terpapar hingga menunjukkan gejala Covid-19," ujar Philps.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×