kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini hambatan yang dialami PUPN saat tagih piutang negara dari debitur


Jumat, 12 November 2021 / 19:06 WIB
Ini hambatan yang dialami PUPN saat tagih piutang negara dari debitur
ILUSTRASI. Warga melintas di samping plang penyitaan aset tanah milik obligor BLBI di kawasan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (3/9/2021). Ini hambatan yang dialami PUPN saat tagih piutang negara dari debitur.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kepala Subdirektorat Piutang Negara II Sumarsono mengatakan, banyak sekali hambatan yang dialami Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) saat menagih piutang para debitur. Salah satunya terkait alamat yang tidak sesuai atau tidak lengkap.

“Hambatannya biasanya karena berkas-berkas yang diserahkan hambatannya berupa debitur alamatnya kurang lengkap. Ketidaklengkapan alamat debitur tersebut biasanya merupakan berkas kasus piutang negara yang lama, sehingga diperlukan pelacakan lebih lanjut oleh PUPN.” kata Sumarsoni bincang bersama media, Jumat (12/11).

Sumarsono menjelaskan, saat ingin menagih utang tersebut sering kali dihadapkan dengan berbagai macam karakter debitur. Akan tetapi, PUPN akan terus melakukan pendekatan yang berbeda-beda ke masing-masing debitur.

Baca Juga: Kemenkeu tunggu kabar gugatan Tommy Soeharto soal piutang BLBI

Untuk melakukan pelacakan alamat tersebut, pihak PUPN juga bekerjasama dengan Dukcapil untuk mendapatkan alamat lengkap yang bersangkutan melalui NIK dan  KTP. Menurut Sumarono, hambatan ini sebebarnya sudah dirasakan sejak lama, bahkan sejak tahun 1960-an.

Meski begitu, pihaknya tidak akan pernah lelah dan akan terus melakukan berbagai macam strategi dan pendekatan agar utang-utang tersebut dapat segera dilunasi.

“Kami tidak menganggap itu hambatan tapi tantangan yang harus kami lakukan dan selesaikan sehingga kami melakukan pengurusan utang piutang negara,” pungkasnya.

Selanjutnya: Hari ini, PN Pusat gelar sidang perdana obligor BLBI versus pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×