Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, optimis industri pertahanan berkembang dalam lima tahun kedepan. Ada empat strategi Kementerian Pertahanan untuk mencapai hal tersebut.
Pertama, terkait kemandirian Indonesia dalam penyediaan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) sebagai hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. "Selama ini Indonesia mengandalkan impor dari luar, yang membuat terlena dan tanpa disadari hanya menjadi pasar produk asing," kata Prabowo, Selasa (3/12).
Baca Juga: Prabowo Subianto janjikan industri pertahanan RI akan maju pesat lima tahun mendatang
Kedua, pengadaan Alpalhankam harus memprioritaskan pada produk industri Alpalhankam dalam negeri. Pengadaan luar negeri hanya boleh dilakukan apabila industri dalam negeri belum mampu memproduksi.
"Itupun harus disertai offset dan transfer of technology (ToT) yang diberikan kepada BUMN dan badan usaha milik swasta (BUMS) secara adil," ungkap dia.
Baca Juga: Prabowo: Presiden tegaskan tidak boleh ada kebocoran anggaran pertahanan
Ketiga, kepada pengguna yakni TNI dan jajarannya diminta untuk jadi pelopor dalam penggunaan produk dalam negeri.
Prabowo mengatakan, semboyan NKRI harga mati harus diimplementasikan dalam wujud kecintaan kepada produk Alpalhankam dalam negeri.
Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto bertemu dubes India, ini yang dibahas
Serta membelanya dengan cara menggunakannya supaya lambat laun kualitasnya akan sama dengan produk asing.
Keempat, wakil menteri pertahanan ditugasi untuk mengawasi pelaksanaan atas kebijakan menteri pertahanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News