kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini cara mengendali uang palsu saat Idul Fitri


Minggu, 24 Mei 2020 / 11:57 WIB
Ini cara mengendali uang palsu saat Idul Fitri
ILUSTRASI. Uang palsu


Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemajuan teknologi dalam pembuatan uang kertas, tak serta membuat uang sulit dipalsukan. Sindikat pemalsu uang memiliki banyak cara membuat uang palsu semirip mungkin dengan pecahan uang asli. 

Di saat Idul Fitri, perlu kewaspadaan lebih, mengingat peredaran uang kertas akan semakin meningkat, seiring melonjaknya konsumsi masyarakat. 

Bank Indonesia (BI) setiap tahun juga selalu menambah uang kertas yang beredar saat menjelang Lebaran. 

Baca Juga: Transaksi Dana meningkat pada kebutuhan pokok, tagihan, dan donasi

Dikutip dari Indonesia.go.id, Minggu (24/5), berikut cara mencegah penipuan dengan uang palsu dengan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) atau perbedaan uang asli dan palsu: 

1. Dilihat 

Perubahan warna benang pengaman pada pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000, perisai logo BI pada pecahan Rp100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000. Menemukan angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, Rp 10.000, dan gambar tersembunyi berupa tulisan BI dan angka. 

2. Diraba 

Setelah memperhatikan uang dengan saksama, selanjutnya rabalah uang yang Anda curigai. Anda akan merasakan ada bagian uang yang kasar, yaitu pada gambar utama, gambar lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, dan tulisan BANK INDONESIA. Tuna netra bisa meraba kode tuna netra (blind code) di sisi kiri dan kanan untuk mengenali nilai nominal dan asli atau tidaknya uang kertas. 

3. Diterawang 

Setelah memperhatikan dan merabanya, angkatlah uang dan arahkan pada cahaya. Anda bisa menemukan gambar pahlawan, gambar ornamen pada pecahan tertentu, dan logo BI yang akan terlihat utuh. 

Bank Indonesia (BI) merupakan lembaga yang diberi kewenangan untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah. Dalam menetapkan ciri-ciri dan unsur pengaman pada uang rupiah. 

Bank Indonesia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat untuk dapat dengan mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah, tetapi di lain pihak sulit untuk dipalsukan (ciri uang palsu). 

Bahan baku uang kertas rupiah 

Bahan serat kapas, uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus yang berbahan serat kapas. 

Benang pengaman 

Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas rupiah pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000. Khusus untuk pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.   

Terdapat benang pengaman yang tertanam di kertas uang pada pecahan Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. 

Tanda air (watermark) 

Terdapat watermark pada semua pecahan uang kertas berupa gambar pahlawan. Pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000 ada electrotype yang berupa logo BI dan ornamen tertentu yang akan terlihat jika diterawang ke arah cahaya. 

Baca Juga: Takut kalap makan saat Lebaran? Yuk coba tips ini

Desain 

Setiap uang kertas rupiah memiliki desain, ukuran, dan warna uang yang terlihat terang, jelas, dan spesifik/khusus sehingga secara kasatmata mudah dikenali. 

Teknik cetak 

Sebagian besar unsur pengaman pada uang kertas rupiah dibuat menggunakan teknik cetak yang dapat dikenali dengan cara Dilihat, Diraba, Diterawang (3D). 

Tinta berubah warna (colour shifting Iik) 

Gambar perisai yang berisi logo Bank Indonesia bisa berubah warna jika melihatnya dari sudut pandang berbeda. Untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna dari merah keemasan ke warna hijau, sedangkan untuk pecahan Rp20.000 dari hijau ke ungu. 

Gambar tersembunyi (multicolour latent image) 

Ada gambar tersembunyi multiwarna yang berupa angka, yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu. 

  • Pada pecahan Rp 50.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 50 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan biru. 
  • Pada pecahan Rp20.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 20 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau. 
  • Pada pecahan Rp10.000, terdapat gambar tersembunyi berupa angka 10 dengan kombinasi warna ungu, biru, dan kuning. 
  • Pada pecahan Rp 100.000, terdapat gambar bersembunyi berupa angka 100 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau. 

Bagian depan 

Terdapat gambar tersembunyi berupa tulisan BI dalam bingkai persegi panjang yang akan terlihat dari sudut pandang tertentu. Gambar ini terlihat pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000. Untuk pecahan Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000 berupa tulisan BI serta angka 5, 2 dan 1 yang terlihat dari sudut pandang tertentu. '

Baca Juga: Catat, ini jadwal operasional KRL dan Transjakarta saat Lebaran

Bagian belakang 

Terdapat gambar tersembunyi berupa angka 100, 50, 20, 10 yang terlihat di sudut pandang tertentu pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000. 

Teknik cetak khusus 

Gambar utama, lambang negara, angka nominal, huruf terbilang dan frasa NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA akan terasa kasar ketika diraba. 

  • Kode tuna netra (blind code) 
  • Terdapat pasangan garis pada sisi kanan dan kiri uang yang kasar ketika diraba. 
  • Gambar saling isi (rectoverso) 
  • Logo BI akan terlihat utuh jika diterawang ke arah cahaya. (Muhammad Idris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rawan Uang Palsu di Momen Lebaran, Ini Cara Mengenalinya".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×