Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemerintah mengatakan, sejumlah proyek siap dilaksanakan pada awal tahun ini. Proyek-proyek tersebut pun akan dibiayai oleh pembiayaan yang dilakukan sebelum tahun anggaran berjalan (prefunding).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara mengaku, beberapa kementerian telah menyelesaikan lelang proyeknya pada akhir tahun lalu. Pihaknya pun telah mendaftar proyek-proyek yang siap dimulai dan dibiayai pada awal tahun ini.
"Kementerian yang biasanya baru mulai belanja Juni, di kuartal pertama ini sudah tenang. Moga-moga ini bisa menjadi counter siklikalnya," kata Suahasil akhir pekan ini.
Suahasil merinci, pada awal tahun ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PERA) siap melaksanakan proyek senilai Rp 66 triliun dan Kementerian Perhubungan senilai Rp 32 triliun.
Selain itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) senilai Rp 4 triliun dan Kementerian Pertanian senilai Rp 4,6 triliun. Sayangnya ia enggan menyebutkan rincian proyek-proyek yang dimaksud.
Sebelumnya, pemerintah telah melakukan prefunding 2016 pada akhir 2015 lalu dengan total Rp 15 triliun dan US$ 3,5 miliar. Prefunding rupiah, berasal dari tiga penerbitan SBN melalui private placement.
Secara rinci, penerbitan SBN melalui private placement tersebut, yaitu dari Surat Berharga Syariah Negara (SBNS) sebesar Rp 1 triliun yang diterbitkan pada 10 Desember 2015. Kemudian, penerbitan Surat Utang Negara (SUN) pada 23 Desember dan 29 Desember 2015 masing-masing sebesar Rp 7 triliun.
Sementara itu, prefunding valas sebesar US$ 3,5 miliar berasal dari penerbitan global bond bertenor 10 dan 30 tahun, pada awal Desember 2015 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













