kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

9 Proyek PU-Pera akan dibiayai utang US$ 2,4 M


Rabu, 27 Januari 2016 / 16:49 WIB
9 Proyek PU-Pera akan dibiayai utang US$ 2,4 M


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) siap meneken loan agreement atawa perjanjian pinjaman luar negeri untuk pembiayaan sembilan proyek pada tahun 2016 ini. Total potensi pinjaman untuk pembiayaan proyek senilai US$ 2,4 miliar.

Taufik Widjoyono, Sekretaris Kementerian PU-Pera mengatakan, proyek-proyek tersebut telah diajukan ke Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perrencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk dimasukan dalam daftar proyek pinjaman luar negeri (PPPLN) alias Green Book 2016. Menurutnya, pemilihan usulan didasarkan pada kesiapan perencanaan proyek semisal ketersediaan lahan serta studi kelayakan.

Adapun proyek-proyek yang akan diteken loan agreement-nya antara lain, proyek modernisasi sistem irigasi Rentang di Jawa Barat dan proyek pembangunan irigasi Komering di Sumatera Selatan.

"Keduanya akan dibiaya dari Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA)," kata Taufik ke KONTAN, Rabu (27/1).

Selain itu, PU-Pera juga akan mengajukan pinjaman untuk proyek engineering service for coastal and river development dari Korea Selatan atau Economic Development Cooperation Fund (EDCF). Pemerintah juga akan menawarkan pinjaman proyek jalan tol Cilieunyi-Dawuan-Cisamdawu ke Eximbank China.

Menurut Taufik, penandatanganan perjanjian pinjaman seluruh proyek tersebut rencananya akan digelar pada tahun ini. Sehingga, proses pencairan dan implementasi proyeknya bisa dilakukan pemerintah mulai tahun anggaran 2017 mendatang.

Wismana Adisuryadibrata, Deputi Bidan Pendanaan pembangunan Bappenas mengatakan, penyusunan Green Book 2016 masih diproses bersama lintas kementerian untuk memastikan kesiapan proyek, sehingga tidak menghambat proses pencairannya.

Targetnya, daftar proyek itu akan dirilis pada kuartal pertama ini sehingga negosiasi antara pemerintah dan calon pemberi pinjaman dapat segera digelar. "Green book masih dalam persiapan," ujar dia.

Pemerintah mulai tahun ini juga akan mulai memanfaatkan pinjaman dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), lembaga multilateral yang baru saja beroperasi.

Wismana bilang, ada empat proyek yang berpotensi untuk dibiayai oleh AIIB dan dua di antaranya dari Kementerian PU-Pera, yakni proyek IKK water supply sistem serta proyek jalan nasional di Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

Berikut adalah sembilan proyek yang akan diajukan Kementerian PU-Pera sekaligus nilai dan calon pemberi pinjamannya.

1. Proyek Rentang Irrigation Modernization Project (RIMP) senilai US$ 480 juta dengan indikasi pemberi pinjaman JICA.

2. Proyek Komering Irrigation Project Stage senilai US$ 120 juta dengan indikasi pemberi pinjaman JICA.

3. Proyek National Slum Upgrading senilai US$ 1,05 miliar dengan indikasi pemberi pinjaman World Bank dan Islamic Development Bank (IDB).

4. Proyek Mamminasata Water Supply Development Project senilai US$ 100 juta dengan indikasi pemberi pinjaman JICA.

5. Proyek Rural Settlement Infrastructure Development senilai US$ 201 juta dengan indikaasi pemberi pinjaman JICA.

6. Proyek Engineering Service for Coastal and River Development Projectsenilai US$ 50 juta dengan indikasi pemberi pinjaman EDCF Korea.

7. Proyek IKK Water Supply Sistem senilai US$ 50 juta dengan indikasi pemberi pinjaman Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Total nilai proyek ini US$ 100 juta, pemerintah dalam Green Book 2015 lalu telah mengajukan pinjaman ke Hongaria senilai US$ 50 juta.

8. Proyek jalan tol Cilieunyi-Dawuan-Cisamdawu Tahap II senilai US$ 95 juta dengan indikasi pemberi pinjaman Eximbank China. Dalam Green Book 2015, perjanjian pinjaman telah diajukan pinjaman senilai US$ 235 juta ke China sehingga totalnya menjadi US$ 330 juta.

9. Proyek National Road North and East Kalimantan senilai US$ 250 juga dengan indikasi pemberi pinjaman AIIB.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×