kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.481.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 15.699   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.479   -24,70   -0,33%
  • KOMPAS100 1.161   -4,24   -0,36%
  • LQ45 923   -4,12   -0,44%
  • ISSI 226   -0,70   -0,31%
  • IDX30 475   -2,30   -0,48%
  • IDXHIDIV20 572   -2,89   -0,50%
  • IDX80 132   -0,68   -0,51%
  • IDXV30 141   -1,09   -0,76%
  • IDXQ30 159   -1,02   -0,63%

Ini Alasan Prabowo Ingin Buat Tanggul Laut Raksasa dari Jakarta Hingga Surabaya


Selasa, 08 Oktober 2024 / 04:50 WIB
Ini Alasan Prabowo Ingin Buat Tanggul Laut Raksasa dari Jakarta Hingga Surabaya
ILUSTRASI. Presiden Terpilih Prabowo ingin membuat tanggul laut dari Jakarta-Surabaya dilakukan untuk mengatasi kenaikan air laut


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Terpilih Prabowo Subianto berencana membangun tanggul laut raksasa dari Jakarta sampai Surabaya. Alasannya, tanggul tersebut dibangun untuk mengatasi kenaikan air laut yang berasal dari pantai utara. 

Rencana ini dijelaskan langsung oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hasim Djojohadikusumo dalam pertemuan bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Senin (7/10). 

Dalam kesempatan itu, Hasim juga mengajak Kadin untuk turut serta menyukseskan program ini. Menurutnya, rencana ini bisa menjadi peluang bagi dunia usaha di bidang konstruksi. 

"Prabowo punya ide ini dikerjakan dengan skema privat public partnership, pemerintah punya saham 20%, 80% silahkan pengembang yang berminat," kata Hasyim dalam giat tersebut. 

Baca Juga: 10 Tahun Pembangunan Infrastruktur, Menteri Basuki: Tidak Ada Kendala Pembiayaan

Adik Prabowo ini mengatakan, tanggul laut perlu dibangun jika pemerintah mencanangkan program ketahanan pangan. 

Musababnya, 40% lahan sawah di Pulau Jawa sebagian besar berada di wilayah pantai utara. Sehingga tanggul raksasa ini untuk memastikan agar sawah-sawah yang produktif di wilayah tersebut tidak tenggelam karena kenaikan laut. 

"Kalau ini tenggelam percuma kita bangun program ketahanan pangan di Papua ataupun di Kalimantan," jelas Hasyim.

Diketahui, pemerintah saat ini mencanangkan program cetak sawah di Papua sebesar 1,5 juta hektare. Selain itu, ada program lumbung pangan atau food estate di Kalimantan Tengah yang masih digarap. 

Lebih lanjut, Hasyim mengaku sudah menjumpai beberapa calon investor asing di Hongkong dan China terkait wacana ini. Menurutnya, mereka juga menyambut baik dan menyatakan minat berinvestasi dalam pembangunannya. 

"China kan bisnis properti lagi jenuh, maka mereka berminat ke Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Ajak Asing Memanggul Proyek Tanggul Laut Bekasi - Tangerang

Walau begitu, Hasyim bilang pembangunan ini merupakan program jangka panjang. Bahkan menurutnya perlu waktu sampai 30 tahun untuk merealisasikan tanggul raksasa ini. 

Selanjutnya: 98 Pinjol Berizin OJK Per Oktober 2024, Cek Daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×