kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

10 Tahun Pembangunan Infrastruktur, Menteri Basuki: Tidak Ada Kendala Pembiayaan


Jumat, 04 Oktober 2024 / 14:55 WIB
10 Tahun Pembangunan Infrastruktur, Menteri Basuki: Tidak Ada Kendala Pembiayaan
ILUSTRASI. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, selama 10 tahun terakhir alias sepanjang era presiden Joko Widodo (Jokowi) pembangunan infrastruktur tak terkendala persoalan pembiayaan.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah selama 10 tahun ini getor membangun proyek infrastruktur.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, selama 10 tahun terakhir alias sepanjang era presiden Joko Widodo (Jokowi) pembangunan infrastruktur tak terkendala persoalan pembiayaan.

“Pembangunan infrastruktur 10 tahun, saya tidak merasakan adanya kendala pembiayaan. Karena prioritas Pak Presiden Jokowi-Pak Ma’ruf Amin, bahkan Pak Jokowi-Jusuf Kalla itu prioritasnya ada di infrastruktur,” ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (4/10).

Basuki mengungkapkan, selama dirinya menjabat sebagai Menteri PUPR dalam kurun waktu 10 tahun ini, dirinya tak pernah meminta anggaran secara pribadi untuk pembangunan infrastruktur. Pasalnya, anggaran ini diminta langsung oleh Jokowi kepada Menteri Keuangan.

“Jadi buat saya, isu pembiayaan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu bukan kendala selama pembangunan infrastruktur 10 tahun yang lalu,” ungkapnya.

Baca Juga: 53 Bendungan Selesai Dibangun Sepanjang Tahun 2014-2024

Namun demikian, Basuki tak memungkiri bahwa pembangunan infrastruktur yang masif dilakukan 10 tahun terakhir ini, demi mengejar ketertinggalan dan belum untuk menyediakan yang sesuai dengan kebutuhan minimal infrastruktur.

“Belum untuk menyediakan sesuai dengan kebutuhan minimal infrastruktur dalam rangka investasi, dalam rangka menurunkan logistik, dalam rangka bersaing di dunia global,” terangnya.

Basuki menilai, infrastruktur yang perlu dikembangkan dengan masif ke depan ialah pembangunan bendungan. Sebab, masih dibutuhkan bendungan yang cukup banyak, ini seperti mencontoh dari negara-negara lain.

“Sekarang ini kelihatannya membangun 61 (bendungan), tapi itu belum apa-apanya dibandingkan dengan negara lain. Yang sering juga disampaikan dari Pak Jokowi, di Korea itu ada 19.000 (bendungan), di Tiongkok ada 98.000 bendungan,” tuturnya.

Baca Juga: PUPR Lanjutkan Rencana Pembangunan Tanggul Laut Usai Pelantikan Prabowo

Selain itu, lanjut Basuki, pembangunan jalan tol yang belakangan juga masif dinilai juga masih kurang. Di sisi lain, Basuki juga turut menyoroti wilayah Indonesia yang banyak memerlukan investasi infrastruktur ke depan.

“Saya kira bagian timur, untuk Indonesia timur itu masih perlu dilakukan investasi pembangunan infrastruktur,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×