kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Alasan ASEAN Bisa Berdiri Kokoh di Tengah Badai


Rabu, 29 Maret 2023 / 14:43 WIB
Ini Alasan ASEAN Bisa Berdiri Kokoh di Tengah Badai
ILUSTRASI. ASEAN menjadi salah satu kawasan yang mampu bertahan di tengah gonjang-ganjing perekonomian global. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/foc.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BADUNG. ASEAN menjadi salah satu kawasan yang mampu bertahan di tengah gonjang-ganjing perekonomian global. 

Pada tahun 2022, rata-rata pertumbuhan ekonomi ASEAN 5 berhasil mencapai 5,3%, di saat pertumbuhan ekonomi global masih diterpa badai ketidakpastian. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, ada beberapa alasan yang membuat pertumbuhan ekonomi ASEAN masih berjaya di tengah turbulensi. 

Baca Juga: BI Beberkan Perkembangan Digitaliasi Perbankan di Tanah Air

"Kita menghadapi berbagai krisis, tetapi di tengah turbulensi global, ASEAN berhasil tumbuh dan akan menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi global," tutur Perry dalam seminar Enhancing Calibration for Macro-Financial Resilience, Rabu (29/3). 

Perry merinci alasan kekuatan ASEAN. Pertama, ASEAN konsisten untuk mengadopsi kebijakan ekonomi makro yang prudent, baik fiskal maupun moneter. 

Kedua, ASEAN kontinyu untuk menjadi inovatif dan melakukan reformasi di berbagai area, termasuk dengan digitalisasi. 

Ketiga, eratnya koordinasi kebijakan antara pemerintah dengan bank sentral, juga dengan otoritas bisnis. 

Baca Juga: Kesenjangan Masih Tinggi, Inklusi Ekonomi Jadi Pekerjaan Rumah ASEAN

Perry menekankan, memang perlunya koordinasi kebijakan di tengah situasi ini. Dengan kata lain, tak bisa bersandar hanya dengan satu kebijakan saja untuk bertahan di tengah badai. 

"Sekarang kita lihat, bagaimana bauran kebijakan bisa membantu kita keluar dari krisis multidimensi. Jadi, kita tidak bisa bergantung pada satu kebijakan saja, tetapi bauran kebijakan," tandas Perry. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×