CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ini 5 resep calon Deputi Gubernur BI Aida Budiman untuk mendorong Indonesia maju


Selasa, 30 November 2021 / 18:40 WIB
Ini 5 resep calon Deputi Gubernur BI Aida Budiman untuk mendorong Indonesia maju
ILUSTRASI. Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S. Budiman menjalani fit and proper test di Komisi XI DPR.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S. Budiman menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (30/11). 

Kepada anggota legislatif, Aida yang kini menjabat sebagai Asisten Gubernur/Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI menyampaikan 5 misi untuk membawa Indonesia lebih maju. 

“Ada 5 strategi, dua pertama strategi bertahan, strategi ketiga untuk menyerang, strategi keempat hybrid atau bertahan dan menyerang, sementara strategi kelima menyerang dari belakang,” jelasnya. 

Aida kemudian memerinci. Untuk membawa Indonesia lebih berdaya, pertama, yaitu dengan pengendalian Covid-19 dan menyusun strategi untuk penguatan ekonomi. 

Sleain fokus pada vaksinasi Covid-19, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan lain-lain, Aida mengusulkan untuk juga fokus pada sentra produksi yang bisa bertahan dan tumbuh. 

“Kita harus punya sektor yang bisa diprioritaskan, terutama untuk mendukung ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Plus, sektor industri yang tidak terlalu memar akibat pandemi,” jelas Aida. 

Baca Juga: Tok! Juda Agung dan Aida Budiman kantongi restu DPR jadi calon Deputi Gubernur BI

Kedua, bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan di tengah ketidakpastian. Dalam hal ini, pengendalian nilai tukar rupiahd an inflasi perlu dilakukan dan pemerintah perlu memberikan kepastian hukum untuk menarik arus modal asing yang masuk. 

Ketiga, koordinasi meningkatkan kinerja sektor unggulan dan mendornog ekonomi daerah. Dalam hal ini, perlu dipetakan sektor pemulihan yang memberi sumbangan besar pada ekspor dan pertumbuhan ekonomi, plus sektor yang memiliki dampak memar paling sedikit. 

BI sudah memiliki daftar 8 subsektor prioritas pemulihan, yaitu makanan dan minuman, sektor kimia, otomotif, karet, kertas logam dasar, TPT, serta alas kaki. Kemudian, BI harus menjaga fundamental secara end to end. 

Selain itu, UMKM maupun UMKM syariah perlu didorong karena sumbangannya pada ekonomi yang jumbo serta menyerap banyak tenaga kerja. 

Keempat, transformasi ekonomi. Dalam hal ini mempercepat transformasi ekonomi guna mengantisipasi perubahan struktur ekonomi, seperti terkait digitalisasi dan perubahan iklim, serta meningkatkan kapasitas perekonomian. 

Kelima, penguatan Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) BI untuk meningkatkan peran ekonomi daerah dalam ekonomi nasional. Dalam hal ini, dengan emmperkuat dukungan dalam penangulangan Covid-19 di daerah. 

Kemudian memperkuat peran aktif seluruh kantor perwakilan BI dalam menajag stabiltas perekonomian. Juga memperkuat peran strategis dalam asesmen dan perumusan kebijakan. 

Lalu untuk memperkuat koordinatif dalam mendukung perekonomian inklusif lewat pengembangan UMKM, serta mempertajam KPwDN dalam digitalisasi dan mengantisipasi perubahan iklim. 

Baca Juga: Jalani fit and proper test, Juda Agung jabarkan rencana penerbitan CBDC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×