CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Ingin Lebih Ramah Lingkungan, Pemerintah Luncurkan Mekanisme Transisi Energi


Senin, 14 November 2022 / 13:49 WIB
Ingin Lebih Ramah Lingkungan, Pemerintah Luncurkan Mekanisme Transisi Energi
ILUSTRASI. Indonesia telah meluncurkan platform mekanisme transisi energi pada hari ini, Senin (14/11).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Indonesia telah meluncurkan platform mekanisme transisi energi atau energy transition mechanism (ETM) Country Platform pada hari ini, Senin (14/11). 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, betapa pentingnya ETM ini, untuk mewujudkan asa Indonesia dalam menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan. 

“Ini penting bagai Indonesia. Kami harus memecahkan masalah, harus melakukan transisi ke energi yang lebih hijau, tetapi di waktu yang sama ekonomi kami harus tetap bergerak,” terang Sri Mulyani dalam grand launching Indonesia Energy Transition Mechanism Country Platform di Bali. 

Baca Juga: Butuh Dukungan Internasional untuk Percepat Pengurangan Emisi Karbon

Transisi ke energi hijau dibutuhkan, mengingat perubahan iklim sudah terjadi. Ini merupakan ancaman nyata bagi Indonesia, mengingat banyak masyarakat Indonesia yang tinggal di dataran rendah, pesisir, dan juga pulau-pulau kecil. 

Sri Mulyani juga menyebut, ancaman iklim ini lebih bahaya dari pandemi Covid-19. Pasalnya, pergantian iklim akan membawa dampak sosial dan ekonomi dalam jangka panjang. 

Baca Juga: Kuartal II-2024, Indonesia Mulai Produksi Baterai Kendaraan Listrik Sendiri

Meski begitu, dia mengaku, langkah ini tak mudah dan mahal. Ini membutuhkan lebih dari sekadar komitmen. Untuk itu, pemerintah akan menyingsingkan lengan baju dan berupaya lebih keras dalam mencapai komitmen transisi energi. 

“Transisi ekonomi hijau ini banyak tantangan, biayanya mahal. Apalagi pasar energi global sedang volatile sehingga menaikkan risiko. Sehingga, kami tetap membutuhkan investasi,” pungkas Menkeu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×