Reporter: Ruisa Khoiriyah, Bambang Rakhmanto |
JAKARTa. Menjelang tutup tahun laju inflasi agaknya kian jinak. Bank Indonesia (BI) yakin laju inflasi sepanjang tahun ini hanya akan mentok di angka 6%. Apalagi, BI memprediksikan inflasi pada bulan November ini masih rendah sehingga tidak akan mendongkrak inflasi di pengujung tahun 2010.
Gubernur BI Darmin Nasution menjelaskan, secara historis inflasi pada bulan November biasanya memang rendah, bahkan kerap terjadi deflasi. Namun, untuk November tahun ini, BI meramal masih terjadi inflasi meski tidak besar.
Hingga November secara year to date inflasi masih di bawah 5,6%. "Maka itu kami melihat sampai akhir tahun nanti inflasi di sekitar 6% itu," kata Darmin, usai rapat kerja dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Rabu (24/11).
Deputi Gubernur BI Budi Mulya sebelumnya menyatakan, inflasi yang terus berlari sejak April 2010 lalu, setelah bulan Maret mencetak deflasi sebesar 0,14%, kemungkinan besar lajunya akan terhenti pada November ini. Dia memperkirakan, pada November ini akan terjadi deflasi, tapi belum berani memastikan angkanya. Sebab, jika merunut pengalaman selama ini, pada November, secara umum harga selalu turun, bahkan berpotensi deflasi.
BI menghitung, kalau November mencatat deflasi, maka laju inflasi sampai akhir tahun tidak akan sampai menyentuh level 6%. Jadi, masih sesuai target yang dipatok BI, yakni 5% plus minus 1%.
Prediksi BI ini masih lebih tinggi ketimbang target inflasi versi pemerintah. Saat ini, pemerintah menargetkan angka inflasi tahun ini kemungkinan besar di angka 5,3%.
Ekonom Senior Bank Mandiri, M. Doddy Arifianto menduga inflasi hingga akhir tahun ini berkisar 5,8% sampai 6%. Penjaga inflasi stabil di angka itu adalah penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. "Kurs rupiah menjelang akhir tahun ini akan bertahan di Rp 8.927 per dollar Amerika Serikat," kata dia.
Ekonom Standar Chartered Bank Eric Alexander Sugandi memprediksi, inflasi hingga akhir tahun ini bisa sekitar 6%. Dia juga melihat, stabilitas harga barang tahun ini tertolong oleh stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. "Jadi saya rasa menjelang tutup tahun ini 6% hal yang mungkin dicapai," katanya.
Dia juga memprediksi, inflasi pada awal tahun depan cenderung sama dengan akhir tahun 2010. "Kalaupun ada perubahan, tidak terlalu signifikan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News