Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi rendah, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menurunkan suku bunga 25 basis poin menjadi 5,5% di pertemuan tengah pekan ini.
Tahun ini, inflasi tahun diproyeksikan di bawah 3,5%. "Apalagi di tahun 2020 kan inflasi diasumsikan hanya 3,1%. Periode inflasi yang rendah itu biasanya disertai dengan bunga acuan yang rendah," kata ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira kepada Kontan.co.id, Selasa (20/8).
Pertimbangan lain, nilai tukar rupiah juga masih terjaga yaitu di level Rp 14.400 per dolar AS, di bawah asumsi APBN 2019 yang sebesar Rp 15.000 per dolar AS.
Baca Juga: Ekonom Bank Permata ramalkan BI akan mempertahankan suku bunga
Menurut Bhima, suku bunga yang rendah memang diperlukan untuk menstimulus perekonomian Indonesia, apalagi proyeksi pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya mencapai 5%.
Apalagi ada juga tekanan dari luar yang berupa perang dagang yang menyebabkan harga komoditas menjadi rendah dan melambatnya konsumsi. Ini tentu saja memerlukan stimulus moneter.
Baca Juga: Bahana Sekuritas prediksi BI akan melonggarkan suku bunga acuan
Penurunan suku bunga acuan tersebut, akan memberi efek pada pertumbuhan kredit. Menurut Bhima, pertumbuhan kredit bisa naik tipis di semester II 2019.
"Bunga yang turun akan mendorong laju investasi, khususnya penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan kinerja sektor manufaktur," tambah Bhima.
Hingga akhir tahun nanti, Indef memprediksi suku bunga acuan masih bisa turun lagi hingga menjadi 5,25% bisa memang kondisi ekonomi di semester II memburuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News