kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inflasi rendah, BI diramal masih tahan suku bunga acuan pada RDG November 2021


Rabu, 17 November 2021 / 16:34 WIB
Inflasi rendah, BI diramal masih tahan suku bunga acuan pada RDG November 2021
ILUSTRASI. Inflasi rendah, BI diramal masih tahan suku bunga acuan pada RDG November 2021


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuan di level 3,5% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI November 2021. 

Asal tahu saja, BI menggelar RDG pada tanggal 17 November 2021 hingga 18 November 2021. Gubernur BI Perry Warjiyo kemudian akan membacakan hasil RDG ini pada Kamis (18/11). 

Kepala ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, masih bertahannya suku bunga acuan di level terendah sepanjang sejarah tersebut didorong oleh kondisi terkini, yaitu terkait inflasi yang rendah dan kondisi yang terkendali. 

“Inflasi masih rendah dan terkendali, kondisi ekonomi juga masih terkendali,” ujar David kepada Kontan.co.id, belum lama ini. 

Baca Juga: Bidik dana murah, perbankan rajin memangkas suku bunga simpanan

Seperti kita ketahui, tingkat inflasi dari awal tahun 2021 hingga Oktober 2021 tercatat 0,93% year to date (ytd) dengan inflasi tahun ke tahun pada Oktober 2021 berada di level 1,66% yoy. 

Ini masih lebih rendah dari perkiraan inflasi bank sentral pada sepanjang tahun ini yang sebesar 2% yoy hingga 4% yoy. 

Akan tetapi, David mengingatkan bahwa Indonesia tetap harus waspada terkait kondisi inflasi yang bisa meningkat, terutama pada tahun 2022. 

Hal ini disebabkan oleh adanya transmisi dari lonjakan inflasi negara-negara lain, seperti China dan Amerika Serikat (AS) yang sudah duluan mencatat peningkatan inflasi. 

Baca Juga: Neraca dagang RI diprediksi surplus, rupiah berpeluang menguat hari ini

“Bisa saja inflasi yang terjadi di negara-negara lain merembes dan tertransmisi di tahun depan. Jadi, harus waspada,” tutur David. 

Nah, David pun memperkirakan kondisi suku bunga rendah ini akan bertahan hingga akhir tahun 2021. BI baru akan meningkatkan suku bunga acuannya secara berkala pada paruh kedua tahun depan. 

Namun, bayangannya, BI akan tetap melihat kondisi perekonomian pada tahun depan dan dengan catatan tidak ada pukulan dari gelombang Covid-19 baru yang bisa menekan prospek perekonomian. 

Baca Juga: Bunga BI diprediksi masih tetap, bagaimana proyeksi IHSG sampai akhir tahun?

Senada, ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuan di level 3,5% pada bulan ini. 

Otoritas masih fokus menyokong pemulihan ekonomi, setelah pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah, sembari tetap menjaga stabilitas di tengah normalisasi kebijakan dunia. 

Faisal pun memperkirakan, BI akan menahan suku bunga acuan di level terendahnya hingga akhir tahun 2021 ini. 

Selanjutnya: Neraca dagang RI diprediksi surplus, rupiah berpeluang menguat hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×