kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inflasi membaik, angka kemiskinan diproyeksi turun


Rabu, 05 Maret 2014 / 16:38 WIB
Inflasi membaik, angka kemiskinan diproyeksi turun
ILUSTRASI. Kemnaker jelaskan penyebab status BSU milik pekerja masih tercatat sebagai calon penerima.


Reporter: Syarifah Nur Aida | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana menyambut baik inflasi di Februari yang lebih baik dari perkiraan. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir inflasi Februari 2014 sebesar 0,26%.

"Jadi inflasi tahun ini bisa masuk ke dalam rentang, maksimum 5,5%," ujar Armida. Bappenas optimistis, inflasi tahun ini bisa sesuai target, yakni kurang dari 6%. Hal tersebut berdasarkan data Bank Indonesia (BI) yang menyebut bahwa nilai inflasi adalah 4 plus minus 1.

"Kita upayakan kemiskinan akhir tahun 10,5%," papar Armida. Bappenas berharap, inflasi kian menurun karena jika membesar akan berdampak langsung pada rakyat miskin.

Menanggapi pernyataan BPS soal prediksi bahwa Maret deflasi susah diraih, Armida mengungkapkan, hal tersebut menjadi salah satu dasar fokus Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk memprioritaskan harga kebutuhan pokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×