Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Johana K.
JAKARTA. Sesuai dengan periode setiap tahunnya, periode menjelang Lebaran selalu diikuti dengan tekanan inflasi. Kepala Ekonom BII Juniman mengatakan inflasi Juni diperkirakan berada pada level 0,69%. Bila dilihat secara tahunan (year on year) inflasi sebesar 7,42% atau naik dari posisi Mei yang sebesar 7,15%.
Menurut Juniman, inflasi yang naik pada bulan Juni ini sebagai akibat musim kemarau panjang dan kenaikan permintaan menjelang Lebaran. Permintaan tinggi namun tidak diikuti dengan pasokan yang cukup.
Semua harga bahan pokok seperti cabai, minyak goreng, terigu dan gula mengalami kenaikan. Yang tidak mengalami kenaikan dan malah mengalami penurunan harga hanya bawang merah.
Selain itu, tekanan inflasi Juni juga datang dari pelemahan rupiah. "Ini berdampak pada kenaikan harga yang berkaitan dengan impor seperti mobil dan sepeda motor," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, Senin (29/6). Inflasi yang tinggi ini, Juniman perkirakan bakal berlanjut di Juli di mana Juli adalah puncak Lebaran dan tahun ajaran baru.
Inflasi Juli bakal sebesar 0,98% atau secara tahunan 7,48%. Hingga akhir tahun inflasi masih berada dalam target yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) yaitu 5%. Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan inflasi Juni pada Rabu besok (1/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News