kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -35,00   -0,22%
  • IDX 7.080   122,90   1,77%
  • KOMPAS100 1.053   23,69   2,30%
  • LQ45 827   25,88   3,23%
  • ISSI 213   1,79   0,85%
  • IDX30 425   13,62   3,31%
  • IDXHIDIV20 508   17,23   3,51%
  • IDX80 120   2,84   2,41%
  • IDXV30 124   2,46   2,02%
  • IDXQ30 140   4,41   3,25%

Inflasi Global Naik, The Fed Diprediksi Hanya Akan Pangkas Bunga Dua Kali di 2025


Senin, 16 Desember 2024 / 05:54 WIB
Inflasi Global Naik, The Fed Diprediksi Hanya Akan Pangkas Bunga Dua Kali di 2025
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan bank The Federal Reserve (The Fed) hanya akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun 2025.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (THe Fed)  diprediksi tak bakal agresif menurunkan suku bunga pada tahun depan.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan The Fed hanya akan menurunkan suku bunga sebanyak dua kali pada tahun 2025.

Awalnya, Perry memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed akan terjadi empat kali pada 2025. Namun, mengingat inflasi global yang terus meningkat, maka ia menduga The Fed hanya akan menurunkan sebanyak dua kali.

"Inflasi global, ini yang kami perkirakan Fed Fund Rare tahun depan kemungkinan hanya turun dua kali setelah sebelumnya saya perkirakan empat kali, jadi dua kali," ujar Perry dalam acara Seminar KAFEGAMA: Menuju Pertumbuhan Menuju Indonesia Maju, Sabtu (14/12).

Baca Juga: Gubernur BI Proyeksi The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan 2 Kali Tahun 2024 Ini

Selain inflasi global yang terus meningkat, rencana peningkatan tarif impor tinggi oleh Donald Trump juga menjadi pemicunya.

Perry melihat, akan sulit untuk melakukan intervensi imbas suku bunga AS yang sangat tinggi, FFR yang akan turun sedikit, dan suku bunga obligasi pemerintah AS alias US Treasury yang sangat tinggi.

Dalam paparannya, yield US Treasury akan meningkat ke 4,7% pada 2025 dan 5,0% di 2026 karena membengkaknya defisit fiskal dan utang pemerintah Amerika.

"Tapi yang susah adalah yang memang jangkanya 10 tahun sama 30 tahun. Itu naiknya tinggi Karena utang pemerintah Amerika," kata Perry.

Menurut Perry, itu yang membuat Indonesia harus menjaga stabilitas ekonomi kita dari kondisi global.

Perry menduga, pertumbuhan ekonomi global juga akan menurun menjadi 3,1% pada 2025 dan 3,0% pada 2026 imbas dari ketidakpastian global yang terus bergejolak serta efek terpilihnya Trump dengan kebijakan American First yang akan membawa perubahan besar pada lanskap geopolitik dan perekonomian global.

Baca Juga: BI Perkirakan The Fed Pangkas Suku Bunga November dan Desember Masing-Masing 25 bps

Selanjutnya: Ini Biang Kerok di Balik Penutupan Ratusan Toko Alfamart

Menarik Dibaca: Jadwal KRL Jogja-Solo Terbaru, Senin-Jumat, 16-20 Desember 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×