Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada April 2024 sebesar 0,25% secara bulanan month on month (MoM), atau lebih rendah bila dibandingkan dengan kondisi inflasi pada Maret 2024 yang sebesar 0,52% MoM.
Sementara itu, secara tahunan terjadi inflasi 3,00% atau year on year (YoY). Sedangkan inflasi secara tahun kalender (Maret 2024 terhadap Desember 2023) mencapai 1,19%% year to date (YtD).
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, inflasi pada April 2024 ini didorong terutama oleh komponen harga yang diatur pemerintah.
Baca Juga: BPS: Makanan, Minuman dan Tembakau Jadi Komponen yang Redam Inflasi April 2024
Komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,62%, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,08%. Komponen ini juga memiliki andil inflasi sebesar 0,12%.
“Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen ini adalah tarif angkutan udara, tarif angkutan antarkota, sigaret kretek mesin (SKM), dan tarif kereta api,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Kamis (2/5).
Kemudian, komponen lainnya yang menyumbang inflasi adalah inflasi inti yakni mengalami inflasi sebesar 0,29% atau meningkat dari bulan sebelumnya yang mencapai 0,23%. Inflasi inti menyumbang andil inflasi sebesar 0,18%.
Baca Juga: BPS: Sebanyak 34 Provinsi Mengalami Inflasi pada April 2024
Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi inti adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir. Terakhir adalah komponen harga bergejolak yang mengalami deflasi sebesar 0,31%, dengan andil deflasi sebesar 0,05%.
Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap deflasi komponen harga bergejolak adalah cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News