kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dikhawatirkan Terdampak Ancaman Resesi Global


Selasa, 11 Oktober 2022 / 20:50 WIB
Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dikhawatirkan Terdampak Ancaman Resesi Global
ILUSTRASI. Menparekraf Sandiaga Uno. Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dikhawatirkan Terdampak Ancaman Resesi Global.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dikhawatirkan akan terdampak pelemahan ekonomi global. Karena itu, pemerintah telah bersiap untuk menekan dampak ancaman resesi global.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan yang terpenting saat ini adalah menyiapkan rantai pasok untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif agar mampu menghadapi potensi resesi global tahun depan.

Selain itu, pemerintah juga memperkuat peran usaha mikro kecil menengah (UMKM) utamanya sektor parekraf, karena ini berhubungan langsung dengan lapangan kerja. 

Baca Juga: Antisipasi Resesi Global, Pemerintah Diminta Longgarkan Ekspor CPO

"Inflasi sudah mulai bisa kita atasi tahun ini, tapi tahun depan resesi kita harus bergandengan tangan untuk bisa mensupport UMKM," ujar Sandiaga, Selasa (11/10). 

Sandiaga berharap ancaman ini tidak sampai merembet ke tiket pesawat, pasalnya saat ini harga bahan bakar mesin pesawat atau avtur sudah mulai melandai. 

Dan saat ini pihaknya masih menunggu penyesuaian harga tiket baru dengan penambahan jumlah penerbangan dan ketersediaan kursi. 

"Kita harapkan di akhir tahun masa liburan ini tiket pesawat mudah - mudahan lebih terjangkau," papar Sandiaga. 

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan resesi global hampir dipastikan akan terjadi. 

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut 6 Bulan ke Depan Sepertiga Dunia Akan Mengalami Tekanan Ekonomi

"Setidaknya di tahun 2023. Kalau tidak, lebih cepat dari itu," kata dia dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan secara virtual, Senin (3/10/2022). 

Namun demikian Mahendra menyebutkan, resesi global tersebut belum dapat diprediksi durasi dan besar pengaruhnya terhadap ekonomi Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×