kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia terancam masuk jurang resesi ekonomi, ini saran ekonom untuk kita semua


Kamis, 10 September 2020 / 06:28 WIB
Indonesia terancam masuk jurang resesi ekonomi, ini saran ekonom untuk kita semua
ILUSTRASI. Berjual secara online termasuk salah satu satu peluang bisnis yang menguntungkan saat ekonomi masuk ke jurang resesi


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Indonesia terancam masuk ke jurang resesi ekonomi. Para ekonom menyarankan, saat perekonomian masuk ke jurang resesi, tetap ada peluang bisnis yang menguntungkan.

Perekonomian Indonesia kini berada di ambang jurang resesi ekonomi setelah pada kuartal II-2020 ekonomi tumbuh negatif 5,32 persen. Kinerja negatif ini diperkirakan pemerintah akan berlanjut di kuartal III-2020.

Jika perekonomian negatif dalam dua kuartal berturut-turut, maka secara teknis Indonesia akan resmi masuk resesi ekonomi. Lalu bagaimana masyarakat harus menyikapi kondisi resesi ekonomitersebut?

Ekonom BCA David Sumual menilai, di tengah kondisi pelemahan ekonomi dan jurang resesi selalu ada peluang. Hal inilah yang harus ditemukan oleh masyarakat untuk bisa bertahan di masa krisis. "Jangan berserah diri juga, harus ada upaya lakukan inovasi atau kreatifitas baru," katanya kepada Kompas.com seperti dikutip pada Rabu (9/9/2020).

Baca juga: Kim Jon Un beri pujian ke angkatan bersenjatanya, ini alasannya

Ia mencontohkan, inovasi tersebut seperti diversifikasi lini bisnis ke produk yang saat ini tengah dibutuhkan. Salah satunya alat kesehatan, mencakup alat pelindung diri (APD), masker, hingga hand sanitizer. Selain itu, kini bahkan mulai bermunculan bioskop dengan sistem drive thru atau menonton film tanpa harus turun dari kendaraan.

Adapula dengan melakukan penjualan lewat toko online. "Belanja e-commerce juga kan masih cukup baik, ada beberapa produk tertentu permintaan masyarakat cukup bagus," kata dia.

Di tengah pandemi ini, digitalisasi memang meningkat pesat dan momentum tersebut perlu dimanfaatkan. Selagi sebagian besar orang melirik belanja lewat online, maka para pelaku usaha bisa menggenjot promosi produk lewat sistem online pula. "Ini kesempatan untuk mengggenjot pengenalan produk-produk yang mereka jual di masyarakat," ujar David.

Sebelumnya, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menyatakan, di tengah ancaman jurang resesi ekonomi masyarakat tak bisa hanya bergantung pada pemerintah. Perlu upaya sendiri untuk mempercepat pemulihan ekonominya.

Baca juga: Silakan pilih, lelang rumah murah sitaan bank di Depok hanya Rp 300-an juta,

Menurut dia, masyarakat yang terdampak secara finansial bisa melirik sektor yang pemintaan yang cukup tinggi di tengah masa pandemi. Seperti sektor pangan, kesehatan, dan komunikasi, masyarakat bisa bekerja atau membuka usaha yang berkaitan dengan ketiga sektor tersebut.

Sehingga diharapkan pemulihan ekonomi secara pribadi bisa terjadi dengan cepat. "Biasanya sektor primer seperti pertanian terutama pangan, kelautan, juga UMKM yang berkaitan dengan sektor tersebut bisa jadi pilihan untuk tetap survive (bertahan)," kata Eko.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia di Ambang Resesi, Bagaimana Kita Menyikapinya?",
Penulis : Yohana Artha Uly
Editor : Erlangga Djumena

Selanjutnya: Harga mobil baru LCGC September Agya, Ayla, Brio, Calya dll diskon hingga Rp 20 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×