Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Negosiasi tarif perdagangan antara Pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) masih berlangsung.
Dalam negosiasi tersebut, Indonesia antara lain menawarkan pemotongan bea masuk atas impor utama dari AS menjadi "hampir nol" dan membeli gandum AS senilai US$ 500 juta sebagai bagian dari pembicaraan tarifnya dengan Washington. Demikian diungkapkan negosiator utamanya dan asosiasi industri gandum pada Jumat (4/7), seperti dilansir Reuters.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang merupakan negosiator utama Indonesia, juga mengonfirmasi bahwa maskapai Garuda Indonesia akan membeli lebih banyak pesawat Boeing sebagai bagian dari pakta perdagangan senilai US$ 34 miliar dengan mitra AS yang akan ditandatangani minggu depan.
Indonesia, yang mencatat surplus perdagangan barang sebesar US$ 17,9 miliar dengan AS pada tahun 2024 menurut Perwakilan Dagang AS, menghadapi tarif 32% di pasar AS dan telah mengusulkan peningkatan impor AS untuk memfasilitasi pembicaraan perdagangan antara kedua belah pihak.
Baca Juga: Negosiasi Tarif AS Masih Berjalan, RI Bidik Kesepakatan Win-Win
Airlangga mengatakan pemerintah Indonesia telah menawarkan untuk memangkas tarif ekspor utama Amerika, termasuk produk pertanian, hingga mendekati nol dari antara 0% dan 5% saat ini.
"Itu akan mendekati nol (tarif untuk ekspor utama AS), tetapi itu juga akan tergantung pada seberapa besar tarif yang kita dapatkan dari AS," kata Airlangga.
Garuda Indonesia sedang berdiskusi dengan Boeing AS untuk membeli hingga 75 unit pesawat. Grup Garuda tidak menanggapi permintaan komentar pada hari Jumat.
Pembelian gandum juga merupakan bagian dari pakta minggu depan dengan mitra AS.
Ketua asosiasi penggilingan tepung terigu Indonesia, Franciscus Welirang, mengatakan anggotanya akan membeli total dua juta ton melalui tender dengan harga yang kompetitif.
"Intinya semua anggota akan membeli gandum AS," kata Welirang, yang juga seorang direktur di Indofood kepada Reuters.
Mitra AS dalam kesepakatan gandum tersebut termasuk Cargill, Bunge Global SA, Pacificor, Archer-Daniels-Midland, Columbia Grain International, dan United Grain Corporation, Welirang menambahkan.
Ekspor AS ke Indonesia termasuk kacang kedelai, gas minyak bumi, dan pesawat terbang, data pemerintah Indonesia menunjukkan.
Ketika ditanya apakah pembicaraan dagang tersebut mencakup kesepakatan militer, Airlangga mengatakan bahwa kesepakatan itu "bukan bagian dari negosiasi".
Susiwijono Moegiarso, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, mengatakan kepada Reuters bahwa sebagai balasannya, Indonesia telah meminta Amerika Serikat untuk memberikan tarif preferensial atas ekspor utamanya, termasuk barang elektronik, tekstil, dan alas kaki.
"Kami ingin mereka menurunkan tarif (untuk barang-barang tersebut) serendah mungkin," katanya.
Indonesia juga telah menawarkan kepada Amerika Serikat peluang untuk berinvestasi dalam proyek-proyek mineral penting, termasuk sumber daya tembaga, nikel, dan bauksit yang melimpah di negara tersebut.
Baca Juga: Trump Pilih Tarif Tunggal Ketimbang Negosiasi Rumit, Surat Tarif Mulai Dikirim Jumat
Selanjutnya: Penerima Manfaat MBG Bertambah, Emiten Meraih Berkah
Menarik Dibaca: 5 Resep Salad Sayur yang Enak dan Mudah Dibuat untuk Diet
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News