kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Indonesia Tawarkan Negosiasi Sektor Energi ke AS, Airlangga : Masih Pembahasan


Jumat, 25 April 2025 / 18:26 WIB
Indonesia Tawarkan Negosiasi Sektor Energi ke AS, Airlangga : Masih Pembahasan
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc. Airlangga Hartarto mengatakan, proses negosiasi kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mulai dilakukan.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, proses negosiasi kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mulai dilakukan. 

Indonesia juga telah menandatangani non-disclosure agreement dengan USTR. Artinya, Indonesia sudah masuk dalam fase negosiasi dan Indonesia adalah salah satu dari 20 negara yang sudah memulai proses negosiasi awal. 

"Karena kita dalam proses perundingan, maka tentu apa yang ditawarkan (Indonesia) dan apa respons (AS) itu masih merupakan hal yang dinamis. Jadi bukan posisi yang statis," ujar Airlangga dalam konferensi pers, Jumat (25/4).

Airlangga menambahkan, upaya negosiasi yang dilakukan Indonesia mendapat respon awal yang baik dari AS. Menurutnya, ada potensi keuntungan yang didapat Indonesia karena salah satu negara yang berupaya melakukan negosiasi dengan AS.

Baca Juga: Pengamat Pertanian Sebut Situasi Masih Amat Riskan bagi Indonesia untuk Ekspor

"Kemudian tentu terkait dengan tawaran Indonesia di sektor energi, di sektor pertanian, dan yang lain, ini masih dalam konteks pembahasan yang nanti rinciannya akan diumumkan sesudah deal ini dapat diterima oleh kedua pihak," ucap Airlangga.

Yang jelas, Airlangga mengatakan bahwa Indonesia mendorong perdagangan yang fair dan adil. Baik itu di level bilateral maupun multilateral. 

"Jadi tentu ini bukan dalam tanda petik zero-sum game dan ekonomi diharapkan bisa tumbuh, sehingga pengalihan impor untuk commodity dari negara tertentu, tentunya ada commodity lain yang Indonesia bisa tingkatkan," kata Airlangga.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan rencana penambahan impor energi dari AS. Ini sebagai salah satu alat negosiasi tarif impor Trump. Rencana ini telah disampaikan ke Presiden Prabowo Subianto.

"Salah satu strategi untuk kita membuat keseimbangan adalah kita membeli LPG, minyak, dan BBM dari Amerika, nilainya untuk bisa memberikan keseimbangan terhadap neraca perdagangan kita. (Nilainya) di atas US$ 10 miliar kalau dari sektor BBM. Crude oil, LPG, maupun BBM," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (17/4).

Bahlil menyebut, impor LPG dari AS sekitar 54%. "Dan itu akan kita naikkan sekitar 80% sampai 85%," kata Bahlil.

Kemudian impor crude oil/minyak mentah Indonesia dari Amerika tidak lebih dari 4%.

"Ini kita naikkan menjadi 40% lebih. BBM juga demikian, BBM di Amerika itu kan sedikit sekali, nanti detailnya setelah saya akan melakukan pembahasan teknis dengan tim teknis dan Pertamina," jelas Bahlil.

Baca Juga: United Tractors (UNTR) Kembali Jajaki Peluang Akuisisi Tambang Mineral

Selanjutnya: Pengamat Pertanian Sebut Situasi Masih Amat Riskan bagi Indonesia untuk Ekspor

Menarik Dibaca: BINUS dan IAIS Rayakan Hari Kartini dengan Sorotan Peran Perempuan di Era AI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×