Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia dengan negara ASEAN mengalami surplus US$ 1,4 miliar pada Januari 2023.
Pasalnya, nilai ekspor Indonesia ke negara ASEAN selama Januari 2023 mencapai US$ 3,93 miliar atau 36,13% lebih tinggi dari dari total impor yang sebesar US$ 2,51 miliar.
Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS), M. Habibullah mengungkapkan bahwa ASEAN merupakan pangsa pasar kedua bagi komoditas ekspor Indonesia setelah Tiongkok.
Baca Juga: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 33 Bulan Berturut-turut Sejak Mei 2020
“Surplus terbesar adalah Filipina dengan nilainya mencapai US$ 909,1 juta. Sementara defisit terbesar kita alami dengan Thailand sebesar US$ 398,8 juta,” tutur Habibullah dalam konferensi pers, Rabu (15/2).
Komoditas utama ekspor Indonesia ke ASEAN adalah bahan bakar mineral (HS 27) dan kendaraan serta bagiannya (HS 87).
Adapun Habibullah melanjutkan, total ekspor ke Filipina sebesar US$ 1,4 miliar, merupakan yang tertinggi dibanding negara ASEAN lainnya. Komoditas terbesarnya adalah bahan bakar mineral dan kendaraan serta bagiannya.
Kemudian disusul Malaysia yang nilai ekspornya mencapai US$ 926 juta, Singapura US$ 807 juta, Vietnam US$ 522 juta, Thailand US$496 juta, Kamboja US$ 67,6 juta, Myanmar US$ 52,5 juta, Brunei Darussalam US$ 19,7, dan Laos US$ 0,3 juta.
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Januari 2023 Diprediksi Menyusut, Impas Penurunan Ekspor
Sebelumnya, BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus pada bulan Januari 2023. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada periode tersebut sebesar US$ 3,87 miliar.
Surplus neraca perdagangan ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan surplus neraca dagang pada Januari 2022 yang sebesar US$ 0,93 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News