kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia songsong urbanisasi, ini tiga rekomendasi Bank Dunia


Kamis, 03 Oktober 2019 / 19:56 WIB
Indonesia songsong urbanisasi, ini tiga rekomendasi Bank Dunia
Peluncuran Laporan Riset Bank Dunia


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2045, Indonesia akan mencapai tingkat urbanisasi yang tinggi. Lebih dari 70% populasi nusantara diproyeksi akan berpindah dan tinggal di perkotaan. 

Bank Dunia menilai, urbanisasi tingkat lanjut harus disertai dengan peningkatan kesejahteraan, inklusivitas, dan kelayakan huni yang lebih baik. 

Baca Juga: Bank Dunia: 70% penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan pada 2045

“Tidak ada satu pun negara besar pernah mencapai status berpenghasilan tinggi tanpa urbanisasi,” ujar Country Director World Bank for Indonesia and Timor-Leste Rodrigo Chaves, Kamis (3/10). 

Oleh karena itu, kebijakan yang tepat perlu dimulai sejak awal tahap urbanisasi. Jika tidak, Bank Dunia mengatakan, biaya untuk mengubah arah pembangunan perkotaan akan lebih mahal karena begitu dibangun, lingkungan perkotaan sangat sulit diubah. 

Rodrigo menyebut, ada tiga rekomendasi prinsip kebijakan dasar (ACT) yang mesti dijalankan pemerintah pusat maupun daerah untuk memastikan keberlanjutan urbanisasi. 

Pertama, Augment. Pemerintah harus mampu menambah dan memperluas cakupan dan kualitas pelayanan dasar dan infrastruktur di perkotaan untuk mengatasi faktor-faktor kepadatan (congestion forces) dan kesenjangan modal manusia (human capital) antarwilayah. 

Baca Juga: DBS dinobatkan sebagai bank teraman di Asia

“Dengan demikian, peningkatan akses pada layanan dasar dan infrastruktur lokal memberi landasan bagi kesejahteraan ekonomi dan peningkatan kelayakan huni kota-kota,” tulis Bank Dunia seperti tertulis dalam laporan “Time To ACT: Realizing Indonesia’s Urban Potential” yang diluncurkan hari ini, Kamis (3/10), 

Kedua, Connect atau konektivitas. Pemerintah harus meningkatkan investasi prasarana transportasi, serta melakukan reformasi untuk meningkatkan integrasi spasial pasar-pasar barang, jasa, tenaga kerja, dan modal. 

Bank Dunia mengatakan, peningkatan konektivitas ini membantu memastikan proses urbanisasi yang lebih inklusif di masing-masing wilayah perkotaan. 

Baca Juga: Kekhawatiran Resesi Makin Tinggi, IHSG Hari Ini Menukik 1,35%

Ketiga, Target. Pemerintah diharapkan lebih tepat sasaran dalam menentukan kebijakan-kebijakan khusus. Terutama dalam hal memperhatikan kebutuhan daerah dan kelompok masyarakat tertinggal yang kebutuhannya memerlukan pertimbangan khusus dalam perencanaan dan perancangan kota. 

Adapun, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro menyampaikan, seluruh rekomendasi Bank Dunia untuk proses urbanisasi tersebut telah menjadi bekal pemerintah dalam menyusun rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×