Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menuntaskan ratifikasi Indonesia-United Arab Emirat es Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA). Ratifikasi ini penting untuk meningkatkan perdagangan kedua negara.
Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah bin Touq Al Marri di New Delhi, India, Selasa (14/3).
"Saya optimistis proses ratifikasi dapat selesai segera sehingga dapat secepatnya diimplementasikan kedua negara," kata Zulkifli yang akrab disapa Zulhas dalam keterangan tertulis, Selasa (14/3).
Baca Juga: Ini Bahaya Perang Dagang AS-China yang Mengancam ASEAN
Zulhas menyampaikan, Indonesia saat ini memasuki tahap akhir penyelesaian penyusunan peraturan presiden (Perpres) sebagai instrumen hukum pengesahan IUAE-CEPA.
Sebelumnya, UEA telah menyelesaikan ratifikasi melalui Keputusan Federal Nomor (178) Tahun 2022 tertanggal 5 Desember 2022. Hal ini telah disampaikan kepada Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia-Abu Dhabi pada Pemberitahuan Pertama UEA melalui Nota Diplomatik 26 Desember 2022.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, Zulhas juga mengucapkan selamat atas terpilihnya UEA sebagai tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-13 WTO 2024.
"Kami mendukung sepenuhnya atas suksesnya penyelenggaraan KTM ke-13 WTO pada Februari 2024 di Abu Dhabi," kata Zulhas.
Pada 2022, total perdagangan Indonesia-UEA mencapai US$ 5,1 miliar atau meningkat 25,35% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2022, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar US$ 2,3 miliar sedangkan impor Indonesia dari UEA sebesar US$ 2,8 miliar.
Diketahui, produk andalan ekspor Indonesia ke UEA diantaranya perhiasan, minyak kelapa sawit, kendaraan bermotor, kain tenun dan peralatan untuk televisi.
Sedangkan impor utama Indonesia dari UEA diantaranya gasbumi, minyak bumi, emas, aluminium tidak ditempa dan sulfur.
Baca Juga: ASEAN Optimistis Aktivitas Perdagangan dengan China Kian Meningkat Pasca Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News